Tim Prabowo Curiga Ipang Wahid Terkait Indonesia Barokah
- VIVA/Adi Suparman
VIVA – Kemunculan tabloid Indonesia Barokah membuat dinamika kampanye Pilpres 2019 memanas. Dua kubu saling melempar pernyataan. Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) yang merasa dirugikan pun menuding kubu rival.
Juru Bicara BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade menduga ada kaitannya Indonesia Barokah dengan Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ipang Wahid. Kaitan ini karena ada jejak digital ketika memposting logo yang hampir mirip Indonesia Barokah di akun media sosial.
"Karena ada rekam jejak digitalnya. Ipang pernah memposting di akun media sosialnya sebuah video dengan logo yang sama dengan Indonesia Barokah," kata Andre saat dihubungi, Senin 28 Januari 2019.
Ia menambahkan tabloid ini juga sudah dilaporkan kasusnya pada Bawaslu, dewan pers, dan kepolisian. Terkait penuntasan kasus ini, BPN menyerahkan pada kepolisian. "Kami serahkan pada kepolisian," kata Andre.
Sebelumnya, tim sukses calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno, melaporkan Tabloid Indonesia Barokah ke Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat 25 Januari 2019.
Nurhayati, selaku anggota Direktorat Advokasi dan Hukum Prabowo-Sandi, mengatakan tabloid itu dilaporkan karena isinya mengandung fitnah dan ujaran kebencian terhadap Prabowo dan Sandiaga serta umat Islam yang terhimpun dalam kegiatan 212 di Monas.
Kemunculan Indonesia Barokah bikin heboh di publik karena dikirim melalui pos ke para takmir masjid di Blora, Jawa Tengah. Dalam pengiriman ini, alamat tujuan ditulis lengkap.
Namun, tidak dengan pengirimnya yang identitasnya disembunyikan. Bahkan, peredaran tabloid ini meluas ke Jawa Barat, seperti Bekasi dan Depok. (ren)