Soal Tabloid Indonesia Barokah, Sandiaga Uno: Kami Prihatin
- ANTARA FOTO/Nurul Ramadhan
VIVA – Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahudin Uno turut menanggapi beredarnya tabloid Indonesia Barokah yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Sandiaga menegaskan, dia sudah berkomitmen dalam kampanye pemilihan presiden 2019 untuk damai dan tidak menggunakan kampanye hitam apalagi menggunakan pola-pola lama.
"Masyarakat sudah sangat menolak pola kampanye hitam, apalagi ditujukan di tempat yang strategis, kami prihatin," ujar Sandiaga di Roemah Djoeang Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Minggu malam, 27 Januari 2019.
Untuk itu, Sandiaga mengimbau kepada para relawan di seluruh Indonesia agar berkampanye dengan baik, jangan melakukan serta menghalalkan segala cara untuk melanggengkan, mengambil kekuasaan tersebut.
"Karena Allah SWT pasti tidak akan meridai cara-cara seperti itu," kata dia.
Indonesia Barokah diedarkan di sejumlah tempat ibadah di Jawa Timur dan Jawa Barat. Tabloid itu menyedot perhatian publik karena isinya dianggap menyudutkan paslon nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga.
Maka, tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga melaporkan Tabloid Indonesia Barokah ke Dewan Pers agar diteliti lebih lanjut.
Nurhayati, anggota Direktorat Advokasi dan Hukum BPN, mengatakan alasan melaporkan tabloid itu karena mengandung fitnah dan ujaran kebencian terhadap Prabowo dan Sandiaga dan terhadap umat Islam yang terhimpun dalam acara 212 di Monas.
"Beberapa isi Tabloid Indonesia Barokah tersebut memberitakan makna negatif yang mendiskreditkan Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo, dan Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno pada halaman 6, yang berjudul 'Membohongi Publik untuk Kemenangan Politik,’" kata Nurhayati di kantor Dewan Pers pada Jumat lalu. (ren)