Erick Thohir: Paslon 02 yang Diangkat Selalu Kebohongan

Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir, di sela-sela kegiatannya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu, 26 Januari 2019.
Sumber :
  • VIVA/Eduward Ambarita

VIVA – Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir, mengaku risih dengan model kampanye kompetitor atau rival mereka yang selalu menyampaikan narasi negatif seolah kondisi ekonomi nasional suram.

Momen Presiden Prabowo Kumpul Bareng Pemimpin Dunia di Acara MIKTA

Erick tak terima tuduhan itu karena menyerang jago pasangan yang mereka usung. Faktanya, kata Erick, Jokowi dalam masa pemerintahannya selama masa empat tahun terakhir telah bekerja dan berbuat untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

"Karena memang memang pertumbuhan ekonomi sendiri makin hari makin bagus. Perbedaan tingkat kemiskinan makin menurun. Ini Konkret. Kalau ditanya (diajukan) data BPS (Badan Pusat Statistik), tidak dipercaya. Kita bingung juga, data siapa mau dipercaya," kata Erick di sela-sela kegiatannya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu, 26 Januari 2019.

President Prabowo Ready to Deploy Peacekeeping Forces to Palestine

Erick kemudian memaparkan kondisi Amerika Serikat, yang digolongkan sebagai negara maju. Di negeri Paman Sam pun, katanya, kalau dibilang masyarakat miskin, juga ada orang-orang terlantar dan berada di jalanan.

Pemerintah, kata Erick, tak menolak kritik. Namun seyogianya kritik itu mesti disertai data, bukan asal melemparkan tuduhan yang membuat masyarakat pesimis dan ketakutan.

Jokowi Endorse Ridwan Kamil-Suswono, Djarot-PDIP: Beliau Sudah Bukan Kader Partai

"Kita harus bicara dengan data. Ini yang saya sayangkan: kalau dari paslon (pasangan calon) 02 yang diangkat selalu kebohongan. [contoh] Ratna [Sarumpaet] oplas (operasi plastik), [rumor] kontainer [berisi surat suara tercoblos], dan terus," kata dia.

Erick juga menyoroti polemik belakangan ini yang mencuat berkaitan dengan dukungan duta besar Uni Eropa untuk Indonesia kepada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dia sudah mengonfirmasi kabar itu tidak benar.

"Setelah saya temui temui, dan semua wartawan bertemu, dia (Duta Besar Uni Eropa) bilang netral. Karena memang kita tahu tidak mungkin negara-negara Eropa, Amerika, Jepang, China, itu ikut campur politik dalam negeri kita, dan itu tidak boleh. Kebohongan ini yang harus kita jaga [dari masyarakat],” ujarnya.

Dia meyakini rakyat pun kian pintar dan cerdas untuk menyeleksi kabar semacam itu. Mereka kini menyadari tak mau memilih pemimpin yang gemar berbohong atau bersandiwara. “Karena yang bangsa lain optimis, kok, kita pesimis.”

Tangkapan layar Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum Pardo tersenyum lebar saat mendengar Presiden Prabowo menyerukan “Viva Zapata!”, di sela pertemuan negara-negara MIKTA di Brasil, Senin waktu setempat, 18 November 2024.

Prabowo Memekik “Viva Zapata!" saat Bertemu Presiden Meksiko

Presiden Prabowo Subianto menyerukan “Viva Zapata!” di hadapan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum Pardo, dalam pertemuan pemimpin negara MIKTA di Brasil.

img_title
VIVA.co.id
19 November 2024