KPU Ubah Format Debat, Habiburrokhman Usul Ini untuk Tekan Kecurangan
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengubah format debat kedua capres yang digelar pada 17 Februari 2019. Selain tanpa kisi-kisi, debat tahap kedua nanti rencananya akan ditambah durasinya.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Habiburrokhman setuju dengan debat digelar tanpa kisi-kisi. Meski disebut tanpa kisi-kisi, ia mengingatkan bukan berarti pertanyaan debat tak dapat bocor.
Ia menekankan KPU juga harus mengevaluasi jumlah pertanyaan yang disiapkan panelis.
"Mengacu debat pertama, jumlah pertanyaan yang disiapkan panelis terlalu sedikit, yakni masing-masing lima pertanyaan untuk setiap tema sehingga mudah ditebak. Jika pun debat kedua dan berikutnya tak ada kisi-kisi, tapi daftar pertanyaan masih sedikit, akan mudah dibocorkan," kata Habiburokhman kepada VIVA, Minggu malam, 20 Januari 2019
Dia mengatakan, saat ini hukuman bagi oknum yang membocorkan rahasia masih tergolong ringan. Maka itu, bisa saja ada yang berani membocorkan soal pertanyaan dalam debat.
"Perlu diingat bahwa dalam Pasal 322 KUHP sanksi bagi pembocor rahasia jabatan cukup ringan yakni hanya 9 bulan penjara. Tidak menutup kemungkinan ada pihak yang berani lakukan pembocoran dengan imbalan yang memadai," ujarnya
Kemudian, dia menekankan untuk menghindari kecurangan, jumlah pertanyaan yang disiapkan para Panelis harus diperbanyak. Cara ini membantu karena semakin banyak pertanyaan maka makin sulit dibocorkan.
"Kami mengusulkan panelis menyiapkan sedikitnya 50 pertanyaan untuk setiap tema. Dari 50 pertanyaan tersebut lalu diundi moderator untuk diajukan kepada paslon," ujarnya.
Debat kedua dijadwalkan akan digelar di Hotel Sultan Jakarta, 17 Februari 2019 dengan tema energi, pangan, sumber daya alam, lingkungan hidup, dan infrastruktur. Debat kedua ini hanya menyertakan dua capres yaitu Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Sementara, untuk cawapres akan berlanjut ke debat ketiga pada 17 Maret 2019. Dua cawapres yaitu Ma’ruf Amin dan Sandiaga Uno akan berargumen tentang isu terkait pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan serta sosial dan kebudayaan. (mus)