Jokowi dan Ma'ruf 'Mantul' Hadapi Debat karena Tanpa Beban Kasus
- VIVA.co.id/ Agus Rahmat.
VIVA – Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengklaim, kandidat jagoan mereka sudah siap lahir dan batin menghadapi forum debat calon presiden dan wakil presiden pada Kamis malam.
TKN menyebut, kesiapan Jokowi dan Ma'ruf seperti istilah populer kalangan milenial sekarang: "mantul", akronim dari mantap betul alias amat percaya diri. Jokowi maupun Ma'ruf diklaim akan berdebat tanpa beban apa pun, termasuk ketika membahas topik seputar kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Menurut Juru Bicara TKN Jokowi-Ma’ruf, Ace Hasan Syadzily, kandidat andalan mereka memiliki rekam jejak yang baik, tidak dibebani kasus-kasus pelanggaran HAM, berintegritas tanpa terlibat kasus-kasus korupsi, dan berpengalaman dalam aspek-aspek teknis hukum serta pemerintahan.
"Ibarat lomba lari cepat, pasangan kami tidak harus memikul ransel dengan beban yang berat. Kakinya juga bergerak lincah tanpa tertahan kasus-kasus. Inilah yang membuat pasangan mantul (mantap betul)," kata Ace dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 17 Januari 2019.
Ia menyatakan, Jokowi makin 'mantul' karena dalam empat tahun terakhir meletakkan fondasi bagi reformasi di bidang hukum, penegakan HAM, dan pemberantasan korupsi. Di bidang hukum, reformasi proses dan regulasi terus dilakukan dengan memangkas aturan berbelit-belit, yang menghambat kemudahan berusaha dan mempertegas aturan yang melindungi rakyat.
Di bidang penegakan HAM, katanya, Jokowi menekankan hak-hak ECOSOC (Dewan Ekonomi dan Sosial), selain melindungi hak-hak masyarakat sipil. Begitu juga pada akses rakyat mendapat pelayanan kesehatan, pendidikan, dan lapangan pekerjaan. Perhatian yang besar pada perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas.
Dalam pemberantasan korupsi, Ace mengklaim, Jokowi menguatkan aspek pencegahan dengan strategi nasional antikorupsi, terutama di sektor perizinan, tata niaga, keuangan negara, dan reformasi birokrasi. "Tapi dalam aspek penindakan, Pak Jokowi bertindak konkret mendukung KPK dan menggencarkan saber pungli," ujarnya.
Pada bidang pemberantasan terorisme, Jokowi terbukti diakui dunia karena menekankan soft power melalui instrumen pendidikan, kesejahteraan, dan kebudayaan. "Dengan bekal cukup banyak capaian dalam empat tahun terakhir, maka Pak Jokowi dan Pak Kiai Ma’ruf akan meneruskan fondasi itu untuk melangkah maju, sehingga tidak mundur lagi." (mus)