Debat Pilpres Perdana Diprediksi Tak Bahas Mendalam Kasus HAM
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Lembaga yang fokus pada isu hak asasi manusia, Elsam, memprediksi dua pasangan kandidat Pilpres 2019 tidak mempunyai peluang menjabarkan pandangannya terkait solusi penyelesaian kasus teror kepada pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, khususnya Novel Baswedan.
Menurut Deputi Direktur Riset ELSAM, Wahyudi Djafar, kedua pasangan calon dibatasi adanya kesepakatan lantaran panelis tidak memasukkan kasus per kasus dalam pelaksanaan debat perdana nanti.
"Menjadi sulit ya karena ada kesepakatan panelis untuk tidak membahas kasus per kasus. Jadi kalau sudah menyebut nama kasus Novel Baswedan itu kan kesannya sudah masuk ke materi kasus," ujar Wahyudi dalam diskusi di Jakarta, Rabu 16 Januari 2019.
Wahyudi mengatakan, tidak hanya kasus Novel, pembahasan yang akan disampaikan terkait penyelesaian kasus kejahatan manusia masa lalu juga disebut tidak dibicarakan secara. mendalam.
Dengan kondisi begitu, ia berharap, para kandidat berbicara lebih mendalam mengenai komitmen, janji dan langkah strategis terkait tema korupsi, hukum, terorisme dan hak asasi manusia.
Komitmen itu penting, bagaimana publik nanti dapat menilai sikap pasangan Jokowi-Ma'ruf ataupun Prabowo-Sandiaga jika kelak terpilih.
"Kalau kemudian dikunci tidak boleh bicara kasus per kasus, ya hanya akan berbicara pada komitmen bagaimana Anda terkait dengan penyelesaian HAM di masa lalu, kira-kira langkah apa yang akan diambil," kata dia.
"Kecil kemungkinan secara spesifik menyebut kasus tertentu. Jadi akan bicara pada tataran yang sifatnya lebih umum jadinya," tambahnya.