TKN Hormati Capres Diundang Tes Baca Alquran, PDIP Klaim Jokowi Siap

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat meresmikan Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asyari di Jombang, Jawa Timur
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arsul Sani, menghormati undangan para dai atau pendakwah di Aceh yang ingin menguji kemampuan membaca Alquran para calon presiden dan wakil presiden. 

Istri Andre Taulany Diduga Pernah Hina Prabowo Sakit Jiwa di Pilpres 2019

Ia menegaskan, hal tersebut merupakan kearifan lokal yang ada di masing-masing daerah dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

"Apalagi jika 'kearifan lokal' semacam itu tertuang dalam legislasi setempat," kata Arsul melalui pesan singkat kepada VIVA, Minggu 30 Desember 2018.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Ia menjelaskan, dari sisi keragaman kultural yang ada di NKRI, keharusan pemimpin untuk bisa membaca Alquran itu di wilayah Aceh Nanggroe Darussalam dapat dipandang sebagai sebuah keharusan. Bahkan, hal tersebut dituangkan dalam Qanun atau peraturan daerah setempat, yang berlaku sebagai salah satu syarat menjadi pemimpin. 

"TKN tidak memandang usulan baca Alquran ini dalam kaca mata sekuler misal dengan mengatakan ini yang dicari pemimpin NKRI yang majemuk. Apalagi kalau kacamata ini dipergunakan hanya karena capresnya enggak bisa baca Alquran," kata Arsul.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Sementara itu, politikus PDIP Maruarar Sirait meyakini, Jokowi akan siap menghadapi hal tersebut. "Pokoknya kalau Pak Jokowi pasti siap," kata Maruarar di Jakarta, Minggu 30 Desember 2018.

Ia menghormati undangan tersebut, apalagi bila hal itu diatur dalam undang-undang. Jokowi menurutnya pun seseorang yang agamis.

"Pak Jokowi sangat jelas seorang yang agamis sekaligus seorang yang nasionalis," ungkapnya. 

Sebelumnya, Ketua Ikatan Dai Aceh, TGK Marsyuddin Ishaq mengatakan, organisasinya yang mengkhususkan diri pada pengembangan dakwah dan syiar Islam hendak turut serta mengambil peran dalam pesta demokrasi Pemilu 2019.

Peran itu di antaranya berupaya memberikan pendidikan politik kepada rakyat, khususnya yang beragama Islam, soal kapabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam memanifestasikan nilai-nilai ke-Islaman dan keimanan. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya