Zulkifli: PAN Tidak Sibuk Debat Istilah
- Dok. PAN.
VIVA – Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan menilai maraknya perdebatan elite politik mengenai istilah sontoloyo, genderuwo, tampang Boyolali dan istilah lainnya justru semakin menjauhkan publik dari substansi program kampanye pileg dan pilpres. Karena itu, dia menegaskan PAN akan tetap fokus dan konsisten mengusung agenda kebijakan ekonomi yang berpihak ke rakyat.
"Kampanye PAN santun dan damai bukan kampanye sindir menyindir, berbalas kebencian atau sibuk berdebat istilah. PAN konsisten berjuang untuk kebijakan ekonomi yang berpihak pada rakyat kecil," kata Zulkifli melalui siaran persnya, Senin, 12 November 2018.
Zulkifli yang juga Ketua MPR ini menyebutkan fokus PAN adalah keberpihakan pada Usaha Kecil Menengah, ikhtiar untuk mensejahterakan petani dan mendorong terbukanya lebih banyak lapangan kerja. Karena itu, dalam setiap roadshow bersama Sandiaga Uno, lanjut dia, partainya selalu memulai dengan menyapa pedagang pasar tradisional.
"Setelah itu bertemu UKM dan diakhiri ngopi bareng millenial. Bukan sekedar pertemuan, tetapi bicara hati ke hati," katanya.
Zulkifli menyampaikan pernyataan itu saat bertemu dengan pedagang pasar tradisional Tanjung Pura Langkat bersama Cawapres Sandiaga Uno, Minggu, 11 November 2018. Selama tiga hari, PAN dan Sandiaga Uno akan bertemu warga Sumatera Utara, Riau dan diakhiri di Sumatera Selatan.
Selain itu, mereka juga akan berdialog bersama pelaku UKM Perempuan di Binjai, ngobrol bareng emak-emak pelaku UKM Medan dan ditutup dengan ngopi bareng milenial Medan. Selanjutnya Zulkifli dan Sandi akan menuju Riau dan Sumatera Selatan dengan rata-rata 12 titik pertemuan setiap hari dari pukul 07:00 dan selesai pukul 23:00 WIB.
Belakangan ini, publik diramaikan dengan istilah yang bernada negatif seperti sontoloyo, genderuwo dari Presiden Jokowi. Tidak berapa lama kemudian, muncul istilah serupa dari Ma'ruf Amin yaitu buta dan budeg. Sedangkan di kubu sebelah, Prabowo pernah mengucapkan istilah tampang Boyolali.