PDIP Sewot Bung Hatta Disamakan dengan Sandiaga

Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Edwin Firdaus

VIVA – Nama proklamator Mohammad Hatta yang disamakan dengan calon wakil presiden Sandiaga Uno menuai sorotan luas. Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Andreas Hugo Pareira menyayangkan kubu pendukung Prabowo Subianto melakukan hal itu.

Sandiaga Sarankan Khofifah-Risma 'Tidak Berpolitik' untuk Lawan Corona

"Sangat disayangkan kalau seorang Bung Hatta yang adalah proklamator, bapak pendiri bangsa, Wapres dan tokoh pahlawan bangsa yang sangat dihormati di negeri ini dan di dunia internasional disamakan dengan seorang Sandiaga Uno yang dari rekam jejak karir belum berbuat banyak untuk negeri ini," kata Andreas ketika dihubungi, Jumat 26 Oktober 2018.

Andreas mengingatkan, kubu Prabowo sempat menyamakan aktivis Ratna Sarumpaet dengan Tjut Nyak Dien. Padahal Ratna kemudian diketahui terungkap kebohongannya.

Sebar Lokasi CFD, Sandiaga Sebut Kebijakan Tepat

"Sekarang giliran Sandiaga Uno disamakan dengan Bung Hatta yang kemudian menuai protes dari keluarga Bung Hatta. Apakah para jubir Prabowo-Sandi tidak punya ide lain yang lebih elegan untuk mengangkat derajat figur jagoannya?" ujarnya.

Dia menilai masyarakat sudah cukup cerdas melihat cara-cara kampanye menyamakan tokoh bangsa dengan figur politikus atau cawapres. Dia menilai kubu Prabowo telah melakukan blunder.

Industri Otomotif RI Bisa Jadi Ladang Lapangan Kerja karena Hal Ini

"Blunder menyamakan Bung Hatta dengan Sandiaga Uno," kata Andreas.

Sebelumnya, dalam suatu video, Koordinator Jubir Prabowo-Sandiaga yaitu Dahnil Anzar Simanjuntak mempersepsikan Prabowo-Sandiaga seperti tampilan baru Soekarno-Hatta. Hal ini langsung mendapat protes dari cucu Bung Hatta yaitu Gustika Jusuf Hatta lewat akun twitternya @Gustika.

"Tidak kenal dengan Bung Hatta tidak usah mengibaratkan sebagai Bung Hatta. Tidak elok menggunakan nama beliau (dan Eyang Karno) demi kepentingan politik," cuit Gustika.

Sandiaga Khawatir Gelombang Ketiga Corona yang Lebih Dahysat

Berkaca pada flu Spanyol 1918.

img_title
VIVA.co.id
26 Juni 2020