Sandiaga Uno Tak Ingin Hanya Jadi Ban Serep
- VIVA/Anwar Sadat
VIVA – Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei nasional terhadap elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2019. Hasilnya, pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin unggul dengan elektabilitas 60,4 persen dibanding Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang hanya mengumpulkan 29,8 persen.
Dalam survei tersebut, SMRC juga menyebut masing-masing Cawapres, baik Sandiaga maupun Ma'ruf, belum signifikan mendongkrak suara capresnya.
Menanggapi hal ini, Sandiaga mengaku akan kerja lebih keras lagi untuk mendongkrak elektabilitas Prabowo. Sandiaga tak ingin hanya dianggap sebagai ban serep capres.
"Jadi tugasnya cawapres itu harus membantu. termasuk menaikkan elektabilitas. Kalo fungsi kami di sana cuma jadi ban serep hanya menjadi pelengkap penderita, berarti bukan fungsi yang diharapkan masyarakat dan konstitusi," kata Sandiaga di Tebet, Jakarta Selatan, Senin 8 Oktober 2018
Menurut Sandi, langkah yang saat ini dilakukannya untuk mendongkrak elektabilitas adalah dengan lebih banyak turun ke masyarakat. Mantan Wagub DKI ini berharap bisa menyentuh hati lebih banyak lagi masyarakat untuk meningkatkan elektabilitasnya
"Kita mencoba menenangkan hati dan pikiran mereka bahwa ke depan Indonesia itu akan lebih baik lagi, lebih adil, lebih makmur, dan saya ingin menyerukan itu," ujarnya
Sandiaga mengatakan, dirinya memang harus bekerja lebih keras dari Ma'ruf Amin. Hal ini dia jadikan sebagai tantangan, dan dia tetap fokus untuk mengedepankan isu ekonomi di masyarakat. Sebab dia menilai saat ini bangsa Indonesia tidak dalam kondisi ekonomi yang bagus.
"Saya terbantukan dengan isu ekonomi. Karena sekarang isu ekonomi menjadi topik yang mendominasi. Di survei yang sama lebih dari separuh masyarakat Indonesia menyatakan keadaan ekonomi tidak lebih baik, berarti di survei yang sama tidak terbantahkan bahwa keinginan untuk memperbaiki ekonomi itu harus menjadi landasan kita dan tugas saya harus kerja lebih keras lagi untuk meyakinkan bahwa ekonomi Insya Allah jadi lebih baik lagi ke depan," lanjut mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu. (ren)