Buni Yani Sebut Goblok Mereka Mengira Prabowo Bisa Intervensi Hukum
- VIVA/Adi Suparman
VIVA – Buni Yani, terpidana pelanggaran Undang-undang Informasi Transaksi Eletronik, berharap dapat berperan besar dalam tim pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam pemilu 2019.
Buni, yang dimasukkan dalam Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, berharap sistem hukum di Indonesia akan lebih baik dan adil. Dia meyakini hanya Prabowolah yang dapat memperbaiki sistem hukum itu.
"Yang saya maksud adalah Pak Prabowo akan mengembalikan hukum yang saat ini sudah tidak normal, karena sekarang kondisinya abnormal," kata Buni di sela silaturahmi Relawan Binangkit Padi (Prabowo-Sandi) di Kota Bandung, Kamis, 27 September 2018.
Dia mengoreksi pendapat sebagian kalangan yang mengira atau mencurigai Prabowo dapat mengintervensi hukum, dan karenanya dapat bebas kalau Prabowo menang pemilu. “Jangan juga bilang bahwa jika Prabowo menang akan mengintervensi hukum, itu kan namanya goblok."
Buni Yani masuk dalam Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, meski sebelumnya tak ada yang mengonfirmasi atau mengajaknya. Namun, namanya memang tercantum dalam dokumen resmi, juga dikonfirmasi oleh Partai Gerindra.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membenarkan kabar itu. Fadli menjelaskan alasan Buni Yani ikut masuk di tim itu sebagai representasi atau perwakilan unsur masyarakat atau nonpartai politik.
"(membuka) dari unsur civil society (masyarakat sipil) yang memang mau berjuang bersama-sama. Masuklah ulama, ustaz, aktivis, seperti Bu Neno dan kawan-kawan. Kemudian, ada juga yang mengusulkan Pak Buni Yani masuk," ujar Fadli pada 24 September.
Buni Yani, katanya, seorang yang aktif, terutama di media sosial, dan dikenal sebagai aktivis komunikasi. Buni dianggap sangat layak masuk tim, karena punya pengetahuan dan profesionalitasnya.