Tanggapi Gus Nadir Soal Pimpinan Tertinggi NU, PBNU Tegaskan Nahdliyin Patuh Rais Aam
- Dokumen pribadi KH Ahmad Fahrur Rozi.
Malang – Pernyataan Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir viral di media sosial. Rais Syuriah atau Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama di Australia dan Selandia Baru itu menyatakan bahwa pimpinan tertinggi NU bukan Rais Aam tetapi para Kiai Langitan.
Pernyataan itu kemudian viral dan mengundang banyak komentar netizen, terutama kaitannya dengan pemilihan umum yang akan dilakukan pemungutan suara 14 Februari 2024 mendatang.
Ketua PBNU Bidang Keagamaan Kiai Haji Ahmad Fahrur Rozi pun turut berkomentar. Dia meluruskan bahwa Rais Aam PBNU adalah pemimpin tertinggi NU, di atas semua kiai-kiai yang lain di struktur PBNU.
"Rais Aam adalah pemimpin tertinggi dan ketua umum yang sebenarnya dalam tradisi NU. Sedangkan Ketum Tanfidziyah adalah pelaksana, ibarat kiai dalam pengasuh pesantren dengan lurah di pondok pesantren," kata Fahrur di Malang, Selasa, 30 Januari 2024.
Rais Aam adalah jabatan paling tinggi di dalam tubuh kepengurusan Nahdlatul Ulama. Dalam tradisi NU mereka bersama jajaran syuriah termasuk sesepuh yang dimuliakan.
Jabatan Rais Aam dibantu oleh Wakil, Katib Aam, dan A'wan. Jabatan Rais 'Aam pertama kali dalam struktur NU diemban Kiai Haji Hasyim Asy'ari dengan gelar Rais Akbar sebab beliau sebagai pendiri sekaligus pimpinan tertinggi pertama kali di dalam Nahdlatul Ulama ketika itu.
Sepeninggal Kiai Haji Hasyim Asy’ari, jabatan tertinggi tidak lagi disebut Rais Akbar, melainkan Rais Aam. Saat ini pejabat Rais Aam masa khidmat 2022-2027 adalah Kiai Haji Miftachul Akhyar.
"Di dalam Anggaran Dasar NU disebutkan bahwa Syuriyah adalah pemimpin tertinggi Nahdlatul ulama dan mengendalikan kebijakan umum organisasi," ujar Pengasuh Ponpes An Nur 1 Bululawang, Kabupaten Malang itu.
Fahrur menyebutkan, secara aturan sudah seharusnya semua warga NU termasuk Ketum PBNU dan jajaran tanfidziyah selaku pelaksana wajib, taat kepada titah Rais Aam selaku pemimpin Syuriyah NU tertinggi.
"Kami yakin warga Nahdliyin sudah cerdas semua ya, warga Nahdliyin sangat patuh terhadap Rais Aam, termasuk dalam pemilu Pilpres tahun ini," tutur Fahrur.