Koalisi vs Oposisi: Perebutan Jatah Kursi Menteri di Kabinet Jokowi
- dw
"Kalau enggak diterima ya berarti kan kita engak duduk di kementerian, di kabinet, ya buat apa kita koalisi? Malah ngerusak sendiri, mending kita oposisi. Nah sekarang persoalannya pak Joko Widodo ini mau berhasil enggak sampai 5 tahun," ujarnya.
Demokrat tidak ingin menyodorkan nama
Syarief Hasan, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, mengaku pihaknya belum tahu apakah Demokrat akan merapat ke pemerintahan. Namun, mereka tidak menutup kemungkinan jika kesempatan itu ada.
"Ya iya, ini kan mau bangun bangsa. Kita kan kebersamaan membangun bangsa, ... memikirkan rakyat. Jadi, kalau diajak untuk membangun bersama untuk kepentingan rakyat, ya tentu kita siap gitu," ujarnya saat dihubungi DW Indonesia.
Menanggapi pertanyaan apakah Demokrat menyiapkan kader untuk ditawarkan duduk di kementerian, Syarief mengatakan bahwa partainya tidak ingin mengambil langkah itu. "Kita tidak dalam posisi itu, kita dalam posisi menghargai apapun keputusan hak prerogatif presiden. Jadi, kita dalam posisi tidak menyodor-nyodorkan nama dan sebagainya. Dan presiden tahu siapa yang kira-kira bisa membantu dia dalam pemerintahan. Semuanya kita serahkan kepada beliau," ujarnya.
Meskipun begitu, Syarief menyatakan Demokrat siap untuk membantu Presiden jika ada permintaan dari Jokowi untuk mengisi posisi kabinet. Hal ini karena menurutnya Demokrat memiliki kader yang berkualitas berkat pengalaman sepuluh tahun berada di pemerintahan.
"Ya pastinya siap, kita sudah siap. Kami kan pengalaman 10 tahun memerintah ya kan. Kami kan banyak kader yang berkualitas gitu lho. Dan saya pikir Pak Presiden sudah tahu itu gitu lho," tugas Syarief.