Tim Jokowi Optimis Suara Oposisi di Jakarta Mudah Dialihkan
- ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
VIVA – Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf meyakini suara yang diraup kubu oposisi di Pilkada DKI 2017, akan mudah dialihkan untuk perolehan suara Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.
Menurut Direktur Komunikasi Politik TKN Usman Kansong, faktor-faktor yang membuat oposisi bisa memenangi Pilkada yang diselenggarakan dua tahun lalu itu tidak akan memberi pengaruh hal yang serupa terhadap Pilpres 2019.
"Di DKI mungkin Pilkadanya menang tim sebelah, tetapi (di Pilpres) kita bisa mencuri, sehingga kita bisa menang di DKI," ujar Usman usai diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 6 April 2019.
Adapun, Usman menyampaikan, faktor-faktor signifikan yang bisa membuat Anies-Sandi sebagai kandidat oposisi menang di Pilkada DKI contohnya pengerahan massa besar-besaran dalam 'Aksi 212'.Â
Usman menegaskan, situasi politik yang berbeda di Pilpres akan membuat strategi oposisi tidak mempan untuk mendulang suara lagi di Jakarta.
"Tidak selamanya Pilpres bisa disamakan dengan Pilkada. Ada situasi-situasi yang berbeda. Di DKI, faktor (aksi) 212 menjadi penting. Tetapi di Pilpres, relatif tidak ada peristiwa itu," ujar Usman.
Usman lantas mencontohkan kemenangan kubu petahana di Pilkada Jabar 2018 dengan terpilihnya Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum sebagai gubernur-wagub Jabar. Usman menekankan, Pilkada Jabar merupakan contoh bagaimana kubu petahana bisa membalikkan keadaan sehingga merebut suara oposisi.
"Di Pilkada Jabar, kita bisa membalik itu, Ridwan Kamil menang. Saya kira, situasi seperti itu, bisa juga terjadi di DKI (saat Pilpres)," ujar Usman.