Survei LSI: Tren Elektabilitas Prabowo-Sandi Naik, Jokowi-Ma'ruf Turun
- VIVA.co.id/Danar Dono
VIVA – Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menghitung elektabilitas kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden 2019-2024.
Survei dengan bertanya kepada responden ini sudah dilakukan sejak Agustus 2018. Pertanyaannya adalah 'jika pemilihan presiden dan wakil presiden Indonesia dilaksanakan hari ini, siapakah calon presiden dan wakil presiden yang bapak/ibu pilih?
Peneliti LSI, Ardian Sopa, mengatakan untuk bulan Agustus 2018, memang suara mayoritas lebih memilih pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Namun mendekati hari pencoblosan 17 April 2019, ada tren kenaikan untuk pasangan Prabowo-Sandi.Â
Pada Agustus 2018, Prabowo-Sandi baru mencapai 29,5 persen. Jauh di bawah Jokowi-Ma'ruf sebesar 52,2 persen.Â
Lalu, elektabilitas Prabowo-Sandi terjadi lonjakan memasuki November yang mencapai 31,2 persen. Padahal bulan sebelumnya, Oktober, hanya 28,6 persen.Â
Pada bulan yang sama, November 2018, terjadi tren penurunan suara Jokowi-Ma'ruf yakni 53,2 persen. Padahal pada bulan sebelumnya, Oktober 2018 mencapai 57,7 persen.Â
Tren kenaikan suara Prabowo-Sandi juga terlihat dari Februari menuju Maret 2019. Atau hanya sebulan sebelum pencoblosan 17 April. Di mana Februari sebesar 30,9 persen. Namun pada Maret, LSI membuat kisaran suara pasangan 02Â yakni antara 36,8 persen sampai 43,2 persen.Â
Sedangkan tren suara menurun jelang pencoblosan justru dialami Jokowi-Ma'ruf. LSI Denny JA menyebut elektabilitas keduanya pada Februari 2019 mencapai 58,7 persen. Namun turun dibanding Maret yakni antara 56,8 persen sampai 63,2 persen.Â
"Jokowi selalu menang dua digit," kata Ardian, dalam pemaparan hasil surveinya bertajuk 'Jokowi Diambang 2 Periode?', di Kantor LSI, Jalan Pemuda, Rawamangun Jakarta Timur, Selasa, 2 April 2019.
Pengumpulan data dilakukan pada 18-26 Maret 2019 dengan menggunakan multistage random sampling. Sementara jumlah responden mencapai 1.200 responden. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka. Margin error mencapai lebih kurang 2,8 persen. (ase)