Golput Ancam Pilpres 2019

Kampanye Saya Golput di Taman Aspirasi, Monas, Kamis, 21 Februari 2019.
Sumber :
  • VIVA/Rifki Arsilan

VIVA – Spanduk putih bergambar telapak tangan dengan tulisan ‘Saya Golput’ terbentang di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis 21 Februari 2019.

KPU Sebut Gerakan Coblos 3 Paslon Bikin Pilkada Jakarta Lebih Mudah, Kok Bisa?

Belasan orang terlihat berada di sekitar spanduk tersebut. Secara bergantian mereka berorasi, menyuarakan pilihan politiknya untuk tidak ikut memilih alias golput dalam Pemilu 2019. Mereka mengaku kecewa dengan Presiden Joko Widodo yang dinilai gagal memenuhi janjinya selama empat tahun berkuasa. Buktinya, selama Jokowi berkuasa tidak ada satu pun kasus pelanggaran HAM berat masa lalu yang disentuh dan dituntaskan. Sementara, mereka juga tak mungkin memilih Prabowo Subianto yang dinilai memiliki rekam jejak buruk. Mantan Pangkostrad dan Danjen Kopassus era Soeharto itu dinilai bertanggung jawab atas sejumlah kasus penculikan aktivis di masa lalu.

Kampanye Saya Golput di Taman Aspirasi, Monas, Kamis, 21 Februari 2019.

KPU soal Gerakan Coblos 3 Paslon di Jakarta: Sah-sah Saja

"Jadi sebenarnya dua-duanya sama saja. Itulah alasan kenapa saya memilih untuk tidak memilih atau golput pada pemilu nanti. Karena saya yakin siapapun yang nanti terpilih menjadi presiden dari dua kandidat itu, tidak akan bisa membawa perubahan bagi nasib rakyat Indonesia," kata Jali, salah satu peserta unjuk rasa.

Jali tak sendiri. Jelang Pemilu 2019, banyak orang yang menyatakan akan golput. Media sosial sudah marak dengan pernyataan-pernyataan orang yang menyatakan akan golput dalam Pemilu April nanti. Sebagian besar dari mereka menyatakan tak memiliki pilihan dalam Pilpres kali ini. Kedua pasangan calon yang maju dinilai sama-sama buruk.

Relawan Prabowo-Gibran sebut Gerakan "Tusuk 3 Paslon" di Pilkada Jakarta Rusak Demokrasi

Namun banyak yang mengkritik, bahwa saat ini golput bukan merupakan pilihan tepat. Pasalnya, kondisi saat ini berbeda dengan era Orde Baru yang dinilai tak memberikan pilihan lain selain partai yang disokong pemerintah. Sementara Presiden dan Wakil Presiden tak dipilih langsung oleh rakyat.

Sorot Edisi 541 mengangkat topik soal ancaman golput dalam Pemilu 2019 ini. Tulisan satu akan mengulas soal fenomena golput yang diprediksi bakal mewarnai Pemilu 2019, termasuk latar belakang, target dan seberapa signifikan golput mempengaruhi hasil dan legitimasi Pemilu. Tulisan dua akan mengulas soal sejarah golput di Indonesia. Sementara Infografik akan menyajikan data jumlah golput dalam lima pemilu terakhir di Indonesia.

Simak laporan lengkapnya di Sorot Edisi 541 yang akan tayang pada Sabtu, 23 Februari 2019..  

Ketua Divisi Teknis KPU Jakarta, Dody Wijaya

KPU Jakarta: Golput dan Coblos 3 Paslon Tak Pengaruhi Kemenangan Paslon

Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilih dan tidak melakukan golongan putih (golput) saat Pilkada 2024.

img_title
VIVA.co.id
13 September 2024