Ditanya Cara Wudu, Sandiaga: Isu Ekonomi Lebih Esensial
- VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA – Calon Wakil Presiden nomor urut dua, Sandiaga Uno, ogah menanggapi panjang lebar terkait polemik cara berwudu dirinya yang dianggap publik jauh dari kebiasaan Muslim Indonesia berwudu. Dia mengatakan, mendiskusikan isu-isu ekonomi jauh lebih esensial dibandingkan membicarakan soal itu.
Video Sandiaga berwudu tersebar dan jadi viral di media sosial sejak beberapa hari lalu. Dalam video, Sandiaga terlihat berwudu dengan cara mengambil air dengan kedua tangannya dari dalam gayung, lalu diusapkan ke bagian-bagian tubuh yang wajib dialiri dan dibasuh saat berwudu.
Jadi obrolan dan terkesan nyinyir karena cara itu jauh di luar kebiasaan dan cara mayoritas Muslim Indonesia yang biasanya berwudu melalui air yang mengalir seperti dari keran, atau berwudu ke dalam wadah air besar dengan volume air dua kulah.
Pendapat umum, air tak sampai dua kulah bila tertetes air wudu statusnya musta'mal atau suci tapi tidak bisa dipakai untuk mensucikan lagi.
"Kalau air mustakmal tak boleh dipakai wudhu. Seharusnya air di gayung dituang ke tangan, bukan tangan yg dicelupkan ke gayung. Eh, tp air mustakmal itu tdk najis ya, hny tak bs mensucikan. Kalau mau diminum, apalagi dicampur sirup dan es, itu halal," tulis mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dalam akun Twitternya, @mohmahfudmd.
Ditanya soal polemik itu, Sandiaga ogah menanggapi panjang lebar. Namun, dia mengaku perdebatan soal wudu tersebut jadi pengalaman bagi dirinya untuk terus belajar.
"Alhamdulillah itu jadi diskursus, ada yang membenarkan dan ada yang bilang harus diperbaiki. Bagi saya, manusia penuh kesalahan dan saya perlu belajar," katanya usai acara diskusi UMKM di Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa, 1 Januari 2019.
Menurut Sandiaga, mendiskusikan isu ekonomi jauh lebih esensial daripada soal tatacara berwudu. Karena itu, sebetulnya dia ogah menjawab ditanya soal di luar ekonomi, termasuk soal wudu.
"Isu-isu ekonomi yang jauh lebih esensial saat ini," tandas cawapres pasangan Prabowo Subianto itu.