Awasi Kaum Separatis, China Wajibkan Mobil Pakai Pelacak
- VIVAnews/Denny Armandhanu
VIVA.co.id – Aksi teror semakin meningkat di wilayah otonom Bayingolin, Xinjiang, China. Menurut pemerintah setempat, seperti dilansir dari Carscoops, Kamis 23 Februari 2017, aksi tersebut dipicu oleh adanya kelompok separatis Muslim yang menginginkan wilayah itu lepas dari China.
Mereka kerap bentrok dengan pendatang asal China yang menjadi penduduk mayoritas di kawasan tersebut. Selain meneror warga, kelompok separatis itu juga dikabarkan bertanggung jawab atas beberapa pembunuhan.
Guna mencegah terjadinya serangan yang semakin besar, pemerintah setempat memberlakukan aturan baru terkait kepemilikan kendaraan.
Semua pemilik mobil diwajibkan memasang alat pelacak posisi atau global positioning system (GPS) tracker. Alat ini akan diberikan secara gratis, namun pengguna harus membayar biaya langganan.
Adanya pelacak akan memudahkan pemerintah untuk memantau pergerakan kelompok separatis saat mereka melakukan aksi. Berdasarkan pengamatan mereka, kelompok tersebut kerap memakai mobil sebagai alat transportasi untuk menuju lokasi penyerangan.
Aturan ini diberlakukan mulai beberapa hari lalu. Pemilik mobil diberi batas waktu untuk memasang pelacak hingga 30 Juni mendatang.
Apabila ada pemilik mobil yang tidak mematuhinya, maka ia tidak diizinkan untuk mengisi bahan bakar di semua stasiun pengisian bahan bakar umum yang ada di wilayah tersebut. (ren)