26 Mobil Disulap Jadi Karya Seni Mengagumkan di Yogyakarta
- VIVA.co.id/Daru Waskito
VIVA.co.id – Sebanyak 26 mobil berbagai merek dan tahun pembuatan tampak terpajang di halaman Gedung Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Menariknya, mobil-mobil yang kebanyakan buatan Eropa ini mendapat sentuhan seni cat airbrush.
Selintas puluhan mobil yang dipamerkan ini seperti pameran otomotif. Namun acara yang digelar di lingkungan kampus UMY tersebut adalah pemeran karya seni dari tokoh seniman Nasirun yang bertajuk "RUN : Embracing Diversity" yang berlangsung mulai tanggal 29 Mei hingga 2 Juni 2016.
Pameran tunggal kali ini merupakan pameran kolosal selama 23 tahun kariernya di dunia seni. Wujud dari kolosalitas pameran terlihat dari aspek kuantitas material karya yang telah dipersiapkan oleh Nasirun selama kurang lebih dua tahun terakhir itu.
Selain media mobil, ada juga 10 buah lukisan yang ukurannya variatif, yakni 3 x 24 m, 3 x 20 m, 3 x 16 m, dan terkecil 3 x 12 meter. Ini memberi gambaran awal betapa Nasirun ingin mengukuhkan dirinya sebagai seniman yang selalu berusaha untuk menaklukkan setiap material dalam kerja seninya.
Material lain yang jadi objek seni Nasirun adalah 8 sepeda motor Harley Davidson yang terbuat dari kayu. Ada juga lukisan di atas meja dan kursi kayu berukuran besar (15 karya/meja) dan gerobak sapi (2 buah) yang di dalamnya terdapat puluhan patung dengan seragam tentara Cina, yang semuanya berwajah Nasirun.
Tak hanya itu saja, Nasirun juga memanfaatkan perahu kayu kano bekas pakai sebanyak 13 buah yang telah dilukis dengan artistik. Lalu patung kuda kayu (43 karya), helm tentara yang digunakan pada perang dunia I dan II (110 helm) dan karya seni dengan media 150 buah pagupon (kandang burung merpati) setinggi 7 meter dan juga bola dunia dengan lukisan ornamentasi.
Dengan luas ruang dalam sekitar 3.000 meter persegi di tambah areal parker yang luas menjadikan perhelatan pameran tunggal ini menjadi layak disebut sebagai pameran yang kolosal. Bahkan, bukanlah berlebihan bila dikatakan bahwa pameran tunggal Nasirun kali ini menjadi pameran tunggal seni rupa paling besar di Indonesia di 2016 ini.
Dalam perbincangan santai, pria asal Cilacap ini mengaku bahwa ide melukisi bodi mobil itu berawal saat dirinya diminta untuk melukis bodi gerobak sapi oleh salah satu panitia Festival Gerobak Sapi pada 2014. Sejak itu, ia menggunakan beberapa media untuk mengeluarkan jiwa seninya.