Kisah Tragis Imigran Gelap Rela 'Ngumpet' di Bumper Mobil
Jumat, 12 Februari 2016 - 10:57 WIB
Sumber :
- www.dailymail.co.uk
VIVA.co.id
- Eropa memang menjadi salah satu tujuan bagi para imigran gelap dari sejumlah warga negara di Afrika maupun Asia, untuk mendapatkan suaka. Bahkan, berbagai cara kerap dilakukan untuk menembus perbatasan secara ilegal, meski nyawa taruhannya.
Bahkan, kali ini cara unik, namun terbilang nekat dilakukan seorang pria 29 tahun asal Guinea, saat hendak memasuki Spanyol.
Dilansir
Dailymail
, Jumat 12 Februari 2016, pria berkulit hitam yang tidak disebutkan namanya itu tertangkap pihak migrasi Melilla, Spanyol dengan kondisi yang sangat mengejutkan. Ya, dia bersembunyi di belakang mobil Renault Clio yang tertutup bumper. Parahnya, imigran yang menyebrang melalui Maroko itu terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit terdekat, karena kesulitan bernapas. Ini terjadi, lantaran selama perjalanan, kepala pria tersebut beredekatan dengan tangki bensin, sehingga gas tersebut terhirup.
"Dia mengalami masalah yang sangat serius, ketika kami menemukannya. Prioritas kami adalah untuk memastikan dia mendapat perhatian medis yang tepat, karena ia mengalami masalah pernapasan dan menderita mati rasa di beberapa bagian tubuhnya,” kata juru bicara keamanan Spanyol, Fransisco Perez.
Adapun pengemudi mobil Renault Clio yang berusia 46 tahun dan 24 tahun, terpaksa langsung ditangkap polisi dan akan disidangkan dengan ancaman penjara.
Menurut Perez, dua jam sebelum ditemukan imigran di bumper, mereka telah menemukan imigran gelap berusia 24 tahun dan 13 tahun. Masing-masing ditemukan dalam ruang tersembunyi di dalam mobil Mercedes-Benz.
Adapun kecurigaan timbul, saat dilakukan pemeriksaan. Sopir yang merupakan warga Maroko itu memilih melarikan dan meninggalkan mobilnya. Namun, akhirnya tertangkap. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Dia mengalami masalah yang sangat serius, ketika kami menemukannya. Prioritas kami adalah untuk memastikan dia mendapat perhatian medis yang tepat, karena ia mengalami masalah pernapasan dan menderita mati rasa di beberapa bagian tubuhnya,” kata juru bicara keamanan Spanyol, Fransisco Perez.
