Pemilik Honda Jazz Ini Bikin Ngakak Orang Lain di Jalan Raya
- Screenshoot Instagram
VIVA Otomotif – Wiper menjadi salah satu komponen penting untuk mobil. Meski hanya terbuat dari karet, dan batang besi. Namun saat hujan sangat diperlukan untuk menyeka air di kaca, agar visibilitas pengemudi tetap baik.
Bisa dibayangkan jika guyuran air hujan itu menyelimuti kaca depan, tentu pengelihatan, atau jarak pandang pengemudi tergangu, dan bisa menimbulkan kecelakaan.
Beberapa mobil juga memiliki wiper di kaca belakang. Secara fungsi serupa, untuk menyeka air ketika hujan deras, sehingga membantu pengemudi untuk melihat kondisi belakang mobil saat ingin berpindah jalur.
Dari posisi wiper standar yang seharusnya sejajar setengah lingkarang atau arah jam 03.00, diubah menjadi tegak berdiri, atau dibuatnya miring hingga 60 derajat.
Seperti yang dilakukan pemilik Honda Jazz lawas, namun karena wiper modifikasinya itu diduga bermasalah sehingga saat dihidupkan pergerakannya berubah, sehingga menjadi bahwa tertawaan para pengguna jalan.
Melalui video unggahan Instagram @mobilgue, dikutip, Senin 22 Agustus 2022, terlihat wiper pada Honda Jazz berwarna putih itu bukan menyeka air di kaca belakang, melainkan pintu bagasi atau bodi belakang.
Komponen tersebut terlihat seperti berubah posisi dari standar pabrikan, di mana pemilik tidak menyadari hal tersebut. Saat dihidupkan, wiper itu menyeka bagian belakang mobil dengan arah berlawanan.
“Ini siapa yang punya mobilnya? Ngakak banget ya Allah, orang Indonesia. Wipernya malah turu (tidur Bahasa Jawa),” tulis status postingan tersebut.
Komponen yang terbuat dari bahan karet itu ditawarkan dua jenis, yakni blade dan frameless. Nah, umumnya mobil harga Rp150-300 jutaan disematkan jenis blade, atau masih memiliki tangkai besi sebagai bingkainya.
Sedangkan mobil premium, menggunakan frameless yang artinya semua bagian wiper terbuat dari bahan karet, tanpa ada kerangka besi.
Kedua jenis wiper itu memiliki kekurangan dan kelebihan. Model frameless karena semuanya terbuat dari bahan karet, ketika sudah tidak lentur otomatis karetnya mengeras, sehingga berdampak pada daya sekanya.
Bahkan jika karetnya mengeras, akan menimbulkan suara, dan getaran. Sedangkan model blade meski karet sudah tidak lentur, daya sekanya masih lebih baik karena didukung tekanan dari bobot kerangka besinya.
