Kurang Diminati Pasar Indonesia, Produsen Oli Ini Berikan Alasannya
- Doers
VIVA – Harga masih menjadi pertimbangan utama konsumen, sebelum memutuskan membeli produk pelumas. Bahkan, mereka kadang tak memiliki pengetahuan cukup, terkait oli jenis apa yang mereka gunakan. Selagi itu murah dan bisa bisa mengalir di mesin kendaraannya, tanpa pikir panjang, mereka akan membelinya.
Mengingat kenyataan itu masih umum terjadi di Tanah Air, Motul Indonesia, sebagai produsen oli premium yang membanderol produknya sedikit lebih mahal, merasa kesulitan memenangkan pasar nasional. Hal itu diakui secara langsung oleh Johan Wijaya, sebagai Business Development Manager di perusahaan pelumas yang bermarkas di Prancis tersebut.
“Di Indonesia, pasar oli masih dipegang segmen low-end. Karena kita berangkat dari kelas premium, maka market share kami tergolong kecil, masih berada di kisaran satu persen,” terang Johan di kawasan Kebayoran, Jakarta Selatan.
Menurutnya, ada beberapa alasan mengapa produk mereka dibanderol lebih tinggi. Pertama, soal komposisi yang terkandung di oli, kemudian yang tak kalah pentingnya ialah seluruh dagangan Motul di Indonesia merupakan barang impor yang dikirim langsung dari pabriknya di Prancis dan Vietnam. Sehingga mereka harus menambah ongkos administrasi jual.
“Saat ini kami masih impor dari Prancis dan Vietnam. Pabriknya ada di sana. Di Indonesia belum ada. Maka wajar, jika harganya berbeda dengan produk lain yang di produksi di sini,” tambahnya.
Namun, pembelaan datang dari Carlo Savoca, sebagai General Manager Motul Indonesia. Ia menyampaikan, meski memenangkan pasar Tanah Air terbilang sulit, namun perusahaan tersebut pelan-pelan alami peningkatan jual. Meski tidak besar, dirinya mengaku cukup puas.
“Sebenarnya secara global kami tumbuh 10 persen di kuartal pertama tahun 2019. Sementara di Indonesia, kurang lebih tumbuh 0,2 persen. Sebelumnya 2,5 persen, sekarang 2,7 persen. Cukup puas, tapi kami berusaha meningkatkannya di tahun ini,” kata Savoca, mengakhiri.