Musim Hujan, Kurangi atau Tambah Tekanan Ban?
- Pixabay/Mikesphotos
VIVA – Salah satu hal yang harus diperhatikan saat berkendara di musim hujan yakni tekanan angin pada ban. Sebab, dengan permukaan jalan yang basah, grip atau traksi ke-empat roda mobil bakal berkurang dibanding kondisi jalan yang kering.
Iwan Abdurahman, Technical Service Division PT Toyota Astra Motor mengatakan, jika kondisi jalan masih sekadar basah atau jarang ada genangan air, maka tekanan angin ban usahakan tidak diubah. Sebab tiap ban sudah mempunyai grip untuk membuang air.
Salah jika ada sebagian pihak menganggap, lebih baik mengurangi angin agar ban dapat menapak sempurna.
“Karena ketika tekanan angin sesuai anjuran pabrikan, ban menapak rata ke permukaan jalan. Kalau terlalu kencang, sebagian besar hanya titik tengah ban saja menapak. Sedangkan jika ban kempis, hanya ujung kanan dan kiri ban saja yang menapak,” ujarnya kepada VIVA, Jumat, 1 Desember 2017.
Untuk kasus jalur off -road, memang tekanan angin harus dikurangi agar menyesuaikan banyaknya berbatuan, genangan air, lumpur dan tanah.
Andai pun tetap mau mengurangi tekanan angin, hanya sedikit saja, yakni 2 sampai 4 psi (per square inch). “Misalnya dari ban bertekanan 32 psi berarti jadi 28 psi, karena setiap profil ban beda-beda. Dan kalau terlalu kempis laju mobil jadi berat."
“Soalnya kalau ban sering kempis yang botak pasti bagian luar dan dalamnya. Kalau terlalu kencang yang botak tengahnya. Maka kalau sekadar hujan dan jalan basah disarankan tekanan angin tetap mengikuti anjuran pabrikan,” katanya.