Hati-hati, AC Tidak Dingin Bisa Picu Gangguan Pernapasan
- Driving.ca
VIVA.co.id – Salah satu masalah yang sering dialami pengguna mobil adalah pendingin udara atau AC tiba-tiba hilang kemampuannya untuk mengalirkan hawa sejuk.
Biasanya, angin tetap keluar dari lubang AC, tapi hawanya tidak dingin. Nah, penyebab utama tidak dinginnya AC yakni karena zat kimia yang digunakan berkurang jumlahnya.
Zat kimia yang dimaksud adalah freon. Dalam kondisi cair, freon menyerap panas dari udara, sehingga angin yang ditiup kipas menjadi dingin. Angin tersebut kemudian diteruskan ke seluruh kabin.
Penyerapan panas membuat freon berubah wujud menjadi gas, yang kemudian dimampatkan oleh kompresor. Gas bertekanan tinggi ini mengandung panas yang cukup tinggi. Panas tersebut kemudian dilepas ke udara luar melalui alat yang ada di bagian depan radiator.
Ketika jumlah panas berkurang, maka freon kembali berubah wujud menjadi cair dan siklus tersebut terus berulang saat AC bekerja.
Meski mengandung bahan kimia, namun freon hingga saat ini menjadi zat yang paling aman dan stabil untuk digunakan di pendingin udara, baik di mobil maupun rumah.
Sayangnya, zat tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Pada mobil, freon bisa bocor ketika sedang berada pada fase cair ke gas (mendinginkan udara).
Dilansir dari laman resmi Daihatsu, Jumat 6 Oktober 2017, bila freon bocor di dalam kabin, maka zat kimia tersebut bisa terhirup oleh penumpang. Efek samping dari menghirup freon adalah sulit bernapas dan pembengkakan pada tenggorokan.
Selain itu, korban juga mengalami iritasi pada mata dan gangguan penglihatan. Bahkan jika jumlah freon yang dihirup sangat banyak, maka bisa menyebabkan gangguan pada jantung.
Oleh sebab itu, disarankan untuk segera membawa mobil ke bengkel jika AC mendadak tidak dingin. (hd)