Biar Awet, Ini Cara Hidupkan Motor yang Benar di Pagi Hari
- VIVAnews/Herdi Muhardi
VIVA.co.id – Elektrik starter memang menjadi fitur yang paling dipilih pengendara motor skutik untuk menghidupkan mesin ketimbang mengengkol kick starter. Namun sebenarnya kebiasaan inilah yang membuat usia aki lebih pendek.
Pemakaian elektrik starter, terutama pada pagi hari saat mesin akan dinyalakan pertama kali, bisa menjadi biang keladi malafungsi kelistrikan.
Menurut salah satu mekanik AHASS Bintang Motor Buaran, Jakarta Timur, Muhammad Robiansyah, tegangan awal baterai adalah 12,35 volt. Jika pagi digunakan untuk starter elektrik, tegangan drop sampai 9 volt, mengambil listrik cadangan pengisian.
"Tandanya, lampu MIL (Malfunction Indicator Lamp) menyala panjang lima kali dan berkedip pendek dua kali. Mesin tidak bisa menyala, bahkan arus ke bagian speedometer tak sampai. Menggerakkan jarum speedometer saja tidak akan bisa," katanya.
"Beda kalau diengkol. Mesin menyala, lalu dipakai. Dan untuk menyalakan kembali, tegangan tidak turun drastis dan menguras cadangan pengisian, karena hanya butuh 10,5 hingga 11 volt. Ini yang bikin aki awet," urainya.
Robi mengatakan, meski aki drop, mesin tetap menyala ketika diengkol. Sebab, sistem kelistrikan untuk skutik sudah DC, bukan AC. Meski demikian, jika diteruskan tanpa penggantian aki yang soak, kumparan generator akan bekerja dobel dan berpotensi gosong. Sebab, sistem injeksi bekerja tanpa sokongan listrik dari aki.
"Tegangan kumparan pengisian semakin diambil, dan kualitasnya semakin berkurang. Itulah sebabnya, disarankan setiap pagi untuk menyalakan mesin diengkol saja. Starter elektrik dipakai untuk penyalaan kedua," saran Robi. (ase)