Tips Pilih Shock Upside Down Limbah Moge
- VIVA.co.id/Jeffry
VIVA.co.id – Bagi Anda penggila motor gede (moge) tentu dapat memanfaatkan limbah-limbah moge yang tentu harganya jauh lebih murah. Suku cadang berstatus ‘limbah’ ini mulai dari shockbreaker, pelek, kaliper hingga swing arm.
Baru Motor Sport (BMS) merupakan salah satu bengkel yang menjajakkan limbah moge di Jakarta mulai dari merek Ducati, Yamaha, MV Agusta, hingga Honda. Salah satu yang menjadi buruan adalah upside down copotan.
Lalu bagaimana cara memilih upside down limbah agar tak tertipu? Bimo, salah satu mekanik BMS, mengatakan, yang wajib diperhatikan sebelum membeli upside down bekas moge itu yang pertama as shock jika sudah baret-baret meskipun halus lebih baik jangan, terlebih baretnya sudah dalam berarti bekas kecelakaan.
“Karena ketika dipasang (upside down kondisi as baret) pasti seal sering bocor apalagi baretnya sudah dalam. Selain itu, karena upside down memiliki dua seal yakni untuk penahan debu dan oli, keduanya harus diperhatikan juga sebelum membeli,” ujarnya kepada VIVA.co.id di Palmerah, Jakarta Barat, Selasa 3 Oktober 2017.
Lanjut dia, secara fisik seal oli dan debu terlihat jika sudah rusak pasti timbul retak-retak halus dan itu menandakan seal sudah keras dan tak berfungsi. Maka jika seal penahan debu ini tak berfungsi, akan merusak fisik as shock sehingga timbul baret-baret halus.
“Untuk periksa kondisi upside down motor Eropa dan Jepang sama saja, yang beda secara fisik itu bisa lihat dari ukuran seal oli, kalau Jepang lebih kecil. Untuk periksa shock bekas tabrakan, biasanya enggak sejajar dengan as komstir,” terangnya.
Lanjut dia, jika as komstir tidak sejajar atau yang harusnya di tengah pasti akan melenceng ke kanan atau ke kiri ketika melihatnya dalam posisi shock ditidurkan.
Selain itu, jika sudah terpasang, terlihat jelas upside down bekas tabrakan pasti as komstir lebih maju, meskipun Anda membelinya satu set dengan segitiga. (hd)