Ternyata Ini Alasan Kuat Xpander Pakai Baut Lima
- VIVA.co.id/Dian Tami
VIVA.co.id – Mitsubishi Xpander dirancang menggunakan pelek 16 inci dengan lima baut penahan roda. Rancangan roda ini bukan hanya membuat tampilannya lebih bergaya, tetapi juga untuk faktor keselamatan.
Pemilihan baut lima untuk menahan roda Mitsubishi Xpander, kata Boediarto, Departement Head Technical Service Sales and Marketing Division PT Mitsubishi Motor Krama Yudha Sales Indonesia, sudah dihitung secara keseluruhan dan menyangkut dengan fitur keselamatan ketika mobil dikendarai.
"Alasannya baut lima untuk safety, karena pembagian beban dibagi ke lima titik. Ambil contoh misalnya truk, itu bebannya berat, baut rodanya ada yang enam, delapan, atau bahkan 10. Itu agar merata pembagian beban penahan," kata Boediarto, di GIIAS 2017.
Pemilihan baut lima roda, kata Boediarto, tidak berkaitan dengan kemungkinan konsumen mengganti pelek dengan produk aftermarket. Dia mengatakan pemakaian lima baut roda juga terkesan jarang di mobil keluarga tujuh penumpang atau MPV.
"Enggak ada kaitannya sama ganti pelek nantinya. Kebetulan pelek aftermarket untuk baut lima lebih banyak, tapi arahnya bukan ke sana, untuk safety," kata dia.
Terkait kemungkinan konsumen mengganti pelek standar Xpander dengan produk aftermarket, kata Boediarto, adalah hak konsumen. Tetapi dia menyarankan agar penggantian pelek nantinya tetap memperhatikan faktor keamanan dan kenyamanan ketika mengemudi.
Penggantian pelek disarankan untuk tidak melebihi ukuran diamater keseluruhan roda. Artinya, jika pelek standar 16 inci akan diganti dengan yang lebih besar, maka pergunakan ban yang sesuai untuk mencapai diameter keseluruhan roda aslinya.
"Mengubah pelek kaitannya bukan cuma cakep tampilannya, tapi kapasitas remnya bagaimana. Semakin besar diameter pelek, rem kerjanya makin berat dan jarak pengeremannya pasti berubah," kata dia.
"Selain itu, saat ganti pelek usahakan offset dari pelek jangan sampai nongol keluar. perhatikan berapa jaraknya, ikuti aslinya karena begitu bergeser, titik beratnya berubah. Kalau itu berubah balancing-nya dan segala macam juga berubah, terus minimum turning radiusnya juga enggak dapat, jadi enggak sesuai semua," ujar Boediarto.