Sering Poles Mobil Bisa Kikis Cat, Mitos atau Fakta?
- Foto: VIVAnews/Herdi Muhardi
VIVA.co.id – Salah satu bentuk perawatan yang sering dilakukan para pemilik kendaraan adalah poles bodi. Langkah ini ditempuh, dengan harapan warna kusam dapat sirna. Bodi mobil bisa kembali mulus seperti baru keluar dari diler.
Banyak informasi beredar yang menyebutkan bahwa pemilik sebaiknya tidak sering memoles bodi mobil. Karena, dikhawatirkan ketebalan catnya akan berkurang. Benarkah demikian?
Manager Body and Paint CAR, Rudy B Kusmanto, mengatakan, terlalu sering memoles bodi mobil memang benar memiliki dampak buruk, yakni ketebalan cat bisa berkurang.
"Itu benar, bukan mitos. Tapi, tergantung compound yang digunakan," kata Rudy saat berbincang dengan VIVA.co.id di Jakarta, Selasa 18 Juli 2017.
Dia menjelaskan, pada dasarnya cat mobil terdiri atas dua lapisan, yakni base coat atau lapisan cat dan clear coat alias lapisan pernis.
Menurutnya, apabila mobil sering dipoles, apalagi menggunakan kompon yang sifatnya mengikis, lama kelamaan lapisan pernis akan menipis.
"Demikian juga base coat (lapisan cat), bisa terkikis kalau terlalu sering dipoles," ujarnya menambahkan.
Untuk itu, dia menyarankan agar pemilik kendaraan tak terlalu sering memoles kendaraannya. Kata dia, disarankan pula pemilik mobil menggunakan compound yang memiliki tingkat abrasi rendah.
Pemilihan bahan kompon yang tepat atau proses memoles yang sesuai aturan dapat mengurangi pengikisan pada pernis. Sehingga, bodi mobil tetap cemerlang tanpa khawatir warnanya pudar.
"Biasanya, orang malas menggunakannya (compound dengan tingkat abrasi rendah). Karena, mereka harus pakai alat dan lama pengerjaannya," kata dia.