Berapa Idealnya Tekanan Angin Ban Saat Mudik Berboncengan?
- ANTARA/Asep Fathulrahman
VIVA.co.id – Pulang ke kampung halaman menggunakan sepeda motor masih menjadi pilihan sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun, selain kesiapan fisik, kondisi sepeda motor juga harus diperhatikan saat hendak dibawa ke kampung halaman.
Salah satu komponen yang harus diperhatikan oleh pemudik motor adalah kondisi kedua ban. Selain harus dalam keadaan baik, tekanan angin ban motor yang dipakai mudik juga harus ditingkatkan dari standar.
"Mereka yang mau mudik pakai motor, kalau boleh saya sarankan jangan bawa penumpang lebih dari dua, barang bawaan juga harus diperhatikan. Kemudian tekanan angin bannya ditambah 3 sampai 4 PSI dari ukuran standar," kata Arijanto Notorahardjo, Executive Vice President Marketing, Sales MC and Product Development PT Gajah Tunggal Tbk.
Penambahan tekanan angin ban, dikatakan Arijanto, lantaran motor biasanya saat mudik membawa beban yang lebih berat dari standar. Pemudik umumnya boncengan dengan banyak bawaan yang diikat di bodi motor. Kondisi ini tentunya menambah beban yang harus ditopang ban motor.
"Salah satu fungsi ban itu menahan beban kendaraan, kalau motor bebannya ditambah lalu ukuran angin sama, maka tekanan untuk ban akan semakin besar," katanya.
Jika anginnya ditambah, kata Arijanto, posisi menapak karet ban dengan permukaan jalan bisa menjadi maksimal, sehingga mengurangi risiko kecelakaan.
"Ban itu kalau terkena permukaan jalan, kalau anginnya cukup, maka menapak maksimum. Kalau kurang, ya maka menapaknya juga berkurang. Ini berbahaya saat Anda melakukan manuver terutama di jalan licin atau berbatu," kata dia. (art)