Ogah Sentuh Abang Ojek, Pembonceng Bisa Pegang Ini Agar Aman
- Hipwee
VIVA.co.id – Perhatian keselamatan berkendara di jalan raya tak hanya dilakukan oleh para pengendara sepeda motor saja, namun juga berlaku bagi pembonceng. Hal yang perlu diperhatikan adalah cara menjadi pembonceng yang baik dan benar, agar dapat meminimalisir jatuhnya korban kecelakaan di jalan raya.
Tips ini tentu patut diperhatikan, mengingat besarnya angka pembonceng sepeda motor seiring makin populernya penggunaan jasa ojek online dewasa kini.
Chief Instructor Safety Riding Astra Honda Motor (AHM), Johanes Lucky mengatakan, posisi pembonceng yang benar dan aman yakni menghadap ke depan, bukan menyamping.
"Karena saat ke depan (menghadap), pembonceng akan dapat mengikuti pergerakan pengemudi di depan dan memudahkan pengemudi menjaga keseimbangan sepeda motor, terutama pada saat jalan menikung," kata Johanes kepada VIVA.co.id di Jakarta, Selasa, 23 Mei 2017.
Langkah terbaik untuk membuat aman pembonceng, kata dia, yakni lebih baik memegang pengendara di depannya. Namun bagi hijabers yang tak boleh bersentuhan, atau risih menyentuh pengendara, dia menyarankan untuk memegang behel belakang motor. Tetapi dengan catatan ketika pengendara mengerem, pembonceng harus mengikuti arah pengendara.
"Baiknya memang pegangan ke pengemudi, alternatif lainnya berpegangan ke belakang. Kondisi terpaksa karena harus berpegangan ke belakang, maka pengemudi perlu mengatur kecepatan berkendaranya sehingga punya cukup ruang dan waktu untuk melakukan antisipasi menghadapi situasi di jalan raya," tuturnya.
Pembonceng juga disarankan menggunakan pakaian yang aman, maksudnya tidak ada bagian yang melambai atau berkibar. Sebab bagian yang melambai dan berkibar berpotensi masuk ke dalam putaran roda atau rantai yang dapat menyebabkan kecelakaan.
"Bagi hijabers, baiknya menggunakan hijab yang tetap memungkinkan untuk duduk menghadap depan dan tidak banyak bagian yang melambai atau berkibar, pakai celana panjang lagi untuk memungkinkan duduk hadap depan," katanya. (ase)