Hal Sepele yang Bikin Pemotor Lolos dari Maut
- Morebike
VIVA.co.id – Bermanuver di atas motor tentu harus dilakukan secara hati-hati karena menyangkut keselamatan. Salah satunya saat pengendara hendak berbelok. Kelengkapan berkendara untuk berbelok di antaranya adalah kaca spion untuk memantau keadaan di belakang.Â
Ditambah pula, lampu sein sebagai isyarat berbelok agar kendaraan lain dapat mengetahui pergerakan motor Anda, baik dari depan maupun belakang. Namun ritual melihat kaca spion dan menyalakan lampu sein saja tidak cukup. Hal itu diungkapkan Chief Instructor Safety Riding Astra Honda Motor (AHM), Johanes Lucky.
"Lebih aman kalau mau belok, tengok ke belakang," kata Johanes di sela-sela gelaran safety riding, Surabaya, Jawa Timur, Selasa 16 Mei 2017.
Memang terbilang sepele, namun aturan ini penting, bahkan juga berlaku dalam ujian praktik membuat SIM. Jika Anda tak menoleh, sebelum berkendara atau sebelum berbelok, maka Anda akan gugur dalam ujian tersebut. Head check alias memastikan pengendara lain dengan menengok, melengkapi langkah Anda untuk berbelok seiring menghidupkan lampu sein alias lampu isyarat berkedip yang menandai bahwa Anda akan berbelok.
Dia mengatakan, kaca spion dan lampu sein memiliki keterbatasan. Ada titik buta atau blind spot yang tidak terlihat di spion. Begitu juga dengan lampu sein yang memiliki kelemahan. "Lampu sein punya blind spot, saat diberi informasi kita mau belok belum tentu informasi itu ditangkap. Kaca spion juga punya blind spot, ada area yang tidak bisa ditangkap spion," ujarnya.
Menurut Johanes ada waktu kapan pengendara harus menoleh ke belakang. Yakni saat memulai putaran gas dan jalan pertama dalam kecepatan 0-20 kilometer per jam. "Jadi kalau kita bermanuver dengan kecepatan tinggi kita mengandalkannya kaca spion supaya kita lebih cepat, lihat ke depan-spion, depan-spion. Perubahan di depan itu cepat sekali," katanya.