Hati-hati, Cara Bonceng Motor juga Picu Kecelakaan
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Keselamatan berkendara harus selalu diperhatikan, termasuk soal keselamatan pembonceng sepeda motor. Ini lantaran pembonceng juga memiliki risiko besar sebagai penyebab kecelakaan di jalan raya.
Kecelakaan yang diakibatkan pembonceng, umumnya diakibatkan dari hal sederhana, yakni posisi duduk yang kurang tepat. Dikatakan Murniyati anggota komunitas motor gede Women On Wheels (WOW), beberapa kebiasaan yang dilakukan pembonceng cenderung membuat celaka dirinya dan pengemudi motornya.
"Sering lihat kan orang boncengan megang bagian belakang (behel) motor, itu enggak tepat. Harusnya tetap pegangan si pengemudi motornya," kata perempuan penggeber sportbike Kawasaki Ninja.
Bagi pembonceng perempuan, memang agak risih jika harus memegang pengendara motor yang tidak dikenal atau bukan pasangannya. Solusinya, kata Murniyati, bisa duduk dengan lebih tenang dan menjaga keseimbangan dengan telapak tangan yang menopang di atas paha.
"Tapi ini hanya bisa dilakukan di jalan rata. Kalau posisi jalan, nanjak atau turun, harus tetap pegangan ke pengendara motornya. Enggak harus memeluk atau merangkul, bisa pegangan jaketnya di posisi pinggang agar tetap seimbang," kata dia.
Untuk boncenger yang memakai hijab dan hobi mengenakan baju muslim panjang (gamis), pastikan kain baju yang tidak dipakai tidak menyangkut di rantai atau masuk ke ban motor.
"Bisa ditarik ke atas kemudian dijepit di paha dalam biar enggak terbang-terbangan, atau bisa juga ditarik ke atas dan diikat dahulu," kata dia.