Tips Merawat Knalpot Racing Biar Tetap 'Ngacir'
- VIVA.co.id/Jeffry Yanto
VIVA.co.id – Bagi para pecinta kecepatan di jalan raya, mengganti knalpot aftermarket full system sepertinya sudah menjadi keharusan. Hal ini karena knalpot racing dianggap mampu mendongkrak
performa sepeda motor saat dikendarai.
Sama seperti komponen lainnya, knalpot racing juga membutuhkan perlakuan khusus dari para penggunanya. Teknisi Knalpot Abenk, Ari Nursidik mengungkapkan pengguna motor sering membersihkan lapisan knalpot racing. Apalagi saat musim penghujan.
“Sering dilap kalau kena hujan, karena zat asam hujan itu bisa menyebabkan korosi kalau airnya enggak cepat dilap, dibersihkan,” kata Ari kepada VIVA.co.id di Jakarta, Kamis 4 Mei 2017.
Selain itu, perawatan knalpot racing juga lebih ditekankan pada perangkat peredam atau yang biasa disebut glasswool. Tak ada waktu tertentu untuk penggantian pergantian glasswool itu, namun bisa
dideteksi jika suara knalpot mulai tidak nyaring.
“Glasswool harus sering dicek sih, kalau knalpotnya sudah enggak ada suaranya ya harus diganti. Motor 2-tak diganti tiap tiga bulanan, 4-tak ya ganti tiap empat sampai enam bulanan,” katanya.
Dia mengungkapkan penggantian glasswool pada knalpot racing motor dua langkah lebih sering harus dicek dan diganti. Karena karena kerjapembakaran menggunakan tambahan pelumas, sehingga tidak membakar peredam. Namun jika terlalu banyak kena pelumas pada ruang knalpot,
akhirnya membuat tersumbat saringan peredam dan peredam tidak bekerja maksimal.
“Untuk dua tak ya harus lebih sering ganti soalnya dia basah kena oli efeknya ke performa kurang, suaranya kurang garing kalau sudah basah. Ganti glasswool tergantung merek dan bahan, paling mahal kurang lebih Rp50ribu,” katanya.