Salah Kaprah saat Mobil Matik Mogok, Transmisi Bisa Hancur
- bosmobil.com
VIVA.co.id – Menderek mobil menjadi solusi ketika kendaraan bermasalah di jalan. Dengan cara ini, pemilik bisa terbantu agar mobilnya bisa dibawa ke bengkel atau tempat yang lebih aman untuk dilakukan perbaikan pada sistem yang rusak.
Namun ada yang perlu diperhatikan, utamanya pada mobil berjenis matik. Menurut Technical Service Executive Coordinator PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Anjar Rosjadi, pemilik mobil harus memperhatikan posisi mobilnya ketika akan diderek. "Saat mobil diderek, kalau penggerak roda depan, maka yang diderek itu roda depannya, sebaliknya kalau yang bergerak roda belakang, maka yang roda belakang yang diangkat," ujarnya, Kamis 2 Maret 2017.
Hal ini penting untuk diperhatikan, sebab posisi derek yang salah bisa merusak sistem penggerak mobil. Ini lantaran roda dipaksa bergerak bukan berdasar kerja dari mesin yang dibantu dengan sistem transmisi, tapi karena dipaksa oleh mobil derek yang menariknya.
"Alasannya begini, kalau dia roda penggerak dan dia di bawah (di jalan) kemudian ditarik, maka akan maksa mutar ke arah transmisi, mesin, dan jadi kerusakan bagi komponen kendaraan. Kalau mobil manual mungkin enggak terlalu masalah, posisi gear tinggal dinetralin, sudah selesai. Tetapi kalau mobil matik, dia akan bermasalah."
"Kalau di bawah 10 kilometer per jam dan dalam kondisi netral boleh didorong-dorong. Kalau kecepatan lebih dari itu bisa merusak komponen transmisinya. Kalau diderek, itu kan kecepatannya bisa tinggi, sementara saat didorong berapa sih?" tambahnya.
Jika itu tetap dilakukan, maka pemilik mobil harus mengganti sistem transmisi. "Itu bisa bubar semua, bisa ganti transmisi. Paling gampang prinsipnya kalau mau diderek, roda penggeraknya yang harus diangkat. Kalau untuk kendaraan penggerak empat roda, baiknya diangkat semua, digendong," kata dia.