Terjang Banjir, Mobil Jangan Digas-gas
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi bakal terus mengguyur sejumlah wilayah di Tanah Air. Terlebih saat ini sudah memasuki musim penghujan hingga awal 2017 mendatang. Makanya, masyarakat yang sehari-hari beraktivitas dengan kendaraan roda dua maupun roda empat diharapkan dapat lebih hati-hati di jalan raya. Mengingat, suasana mengemudi di bawah guyuran hujan sangat berbeda.
Khusus pengendara mobil, disarankan sebisa mungkin menghindari ruas jalan yang langganan terdapat genangan air bahkan banjir.
Menurut Technical Service Executive Coordinator PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Anjar Rosjadi, jika mobil terpaksa melewati daerah banjir, harus dipastikan ketinggian air berada di bawah intake air cleaner untuk menghindari water hammer atau saluran udara kemasukan air.
"Kalau sudah di jalan banjir usahakan mainnya di RPM (putaran mesin) rendah, tapi konstan di gigi juga rendah. (Gigi) Satu saja, karena ketika kita melawan air butuh torsi, toh kita tidak buru-buru, takut bahaya ada lubang di depan kita tidak tahu," kata Anjar saat berbincang dengan VIVA.co.id.
Anjar mengatakan, pastikan persneling roda berada pada posisi paling rendah atau gigi satu untuk menjaga torsi mesin cukup buat menerjang air. Setelah itu pengemudi dapat mengatur putaran mesin agar lebih stabil di 2.000 RPM. "Jangan digas-gas, karena air bisa tersedot," katanya.
Begitu pula pada mobil dengan jenis persneling otomatis alias matik. Pastikan tongkat persneling ada di posisi D atau paling rendah. Yang perlu dilakukan saat menerjang banjir adalah mengatur putaran mesin pada 2.000 hingga 3.000 RPM.
Sukses melewati genangan banjir, pengemudi disarankan tidak langsung tancap gas. Sebaiknya menginjak-injak rem yang masih dalam kondisi basah. Hal ini bertujuan untuk membersihkan air dari perangkat pengereman dalam kondisi darurat.
"Jadi rem pelan-pelan sampai kira-kira sudah oke baru jalan normal. Jangan langsung kabur, nanti tiba-tiba remnya tidak kencang," ujar dia.