Cara Ampuh Atasi Ban Tubeless Bocor
- Istimewa
VIVA.co.id – Banyak pemilik roda dua kini lebih nyaman menggunakan ban tubeless ketimbang ban biasa alias tubetype --dengan ban dalam. Alasannya beragam, mulai dari tak gampang kempis jika menghantam benda tajam atau dalam kondisi bocor, hingga dipercaya lebih menggigit dan stabil jika dibawa menikung atau bermanuver pada kecepatan tinggi.
Meski demikian, penggunaan ban tubeless bukan berarti tanpa perlu perawatan. Sebab, jika tak dilakukan perawatan, ban tubeless juga akan bermasalah.
Menurut Ali, teknisi Planet Ban di Jakarta, ada sejumlah hal sederhana yang patut diperhatikan saat merawat ban tubeless agar tetap awet. Perhatian awal yang patut dicermati, kata dia, jangan mengurangi tekanan angin ketika ban masih dalam keadaan panas. Penyesuaian tekanan, lanjutnya, hanya dapat dilakukan saat ban menjadi dingin.
"Lalu, jangan memberikan beban pada ban melebihi ketentuan muatan maksimum kendaraan. Perlu pula pemeriksaan rutin terhadap telapak dan bahu ban untuk mendeteksi kerusakan-kerusakan lebih dini. Apabila ban sudah mencapai batas keausan minimum, dengan lihat tanda D di bahu ban, ban harus segera diganti," kata dia saat berbincang dengan VIVA.co.id, Kamis, 20 Oktober 2016.
Sekalipun bocor, Anda diminta tidak buru-buru menutupnya dengan lem ban atau lem cair lainnya. Sebab, cairan akan menyebar ke permukaan ban yang berakibat kerusakan permanen pada permukaan yang tak bocor serta korosi pada scrat ban.
"Bahayanya, ban bisa meledak mendadak bila dipacu dalam kecepatan tinggi. Sebaiknya tambal dengan potongan ban, baru direkatkan dengan lem," kata dia sembari menyebut jika langkah ini lebih ampuh mengatasi masalah tersebut.
Tips lainnya, disarankan jangan berkendara dengan ban kempis sekalipun untuk jarak dekat. Karena, kata dia, ban dan pelek bakal berpotensi besar mengalami kerusakan.