Bahaya 'Charger' HP di Mobil
VIVA.co.id – Telepon seluler atau handphone (HP) kini sepertinya menjadi perangkat komunikasi yang tak terpisahkan bagi banyak masyarakat di berbagai belahan dunia. Karena sering digunakan, semakin sering pula sang pemilik HP untuk melakukan pengisian ulang baterai.
Melihat besarnya mobilitas HP, banyak perusahaan yang kemudian menyediakan berbagai perangkat pendukung agar membantu pemilik selalu bisa berkomunikasi tanpa kehabisan baterai. Salah satunya dengan membuat power output yang berasal dari lubang pemantik api di mobil.
Namun, tahukah Anda jika melakukan pengisian baterai HP di mobil memiliki risiko ringan hingga berat?
Menurut Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Anjar Rosjadi, penggunaan lighter atau power output pada mobil yang berlebihan tentunya akan membuat fuse outlet rusak.
"Basically sih tidak, cuma kadang-kadang ada charger yang kualitasnya kurang bagus efeknya bisa bikin fuse power outlet-nya rusak. Kalau fuse rusak, power outlet juga jadi tidak akan berfungsi lagi," kata Anjar saat berbincang dengan VIVA.co.id, Senin, 26 September 2016.
Tegangan kelistrikan mobil yang kurang stabil, seiring dengan putaran mesin yang turun-naik atau hidup-matinya sistem kelistrikan mobil yang mendistribusikan arus listrik ke AC, audio, dan lampu-lampu. Kondisi seperti ini akan berpengaruh terhadap tegangan output pada alternator. Hal inilah yang juga akan berpengaruh pada kondisi HP yang juga akan mendapat dampak dari pengisian baterai di mobil.
"Untuk itu, jika ingin menggunakan charger di mobil, alangkah bagusnya untuk menggunakan yang kualitasnya bagus dan merek terpercaya, untuk menghindari risiko," ujar Anjar.
Apabila peranti tersebut sudah rusak dan pemilik ingin menggantinya dengan yang baru, harus diperhatikan spesifikasi kekuatan ampere yang terdapat pada fuse-nya.
"Kalau rusak, harus diganti. Perbaikannya cuma ganti fuse. Tapi mohon diperhatikan kalau fuse yang diganti harus sesuai spesifikasinya. Spesifikasi fuse untuk power outlet itu 15 ampere. Jadi harus pakai fuse yang sama," kata dia.
Jika tidak sesuai, menurut Anjar, akan menimbulkan bahaya pada kelistrikan mobil. "Kadang-kadang ada yang suka ganti spesifikasi amperenya lebih, biar tidak gampang putus katanya. Tapi itu justru berbahaya, tujuan fuse itu kan untuk mutus aliran listrik kalau arusnya berlebihan," kata Anjar. (ase)