Ciri-ciri Motor yang Pernah Terkena Banjir
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Salah satu solusi untuk bisa memiliki sepeda motor dengan harga terjangkau adalah membelinya dalam keadaan bekas pakai.
Namun, pembeli harus jeli melihat kondisi motor. Sebab ada beberapa motor yang kondisinya pernah terendam banjir. Lantas bagaimana cara mengetahuinya?
Untuk mengetahuinya, VIVA.co.id menanyakan cara mengetahui sepeda motor bekas yang kemungkinan besar pernah terendam banjir kepada pedagang motor bekas di Jakarta Timur.
Pedagang motor bekas Gapura Motor di kawasan Jakarta Timur, Yaya menuturkan, ada beberapa cara yang bisa dipakai sebagai panduan.
”Memang sedikit sulit, karena biasanya para pengguna motor sudah membersihkan dan membetulkan bagian yang terkena banjir. Butuh ketelitian. Tapi, ada beberapa tips untuk mengetahui motor bekas banjir," kata Yaya saat berbincang dengan VIVA.co.id, Selasa 23 Agustus 2016.
Yang pertama adalah cek bodi motor bagian dalam. Biasanya, motor yang pernah terendam banjir memiliki kerak cokelat. Jika terdapat kerak pada bagian dalam bodi, maka dipastikan motor pernah terendam banjir.
Kemudian periksa bagian mesin motor. Umumnya di bagian mesin terdapat sisa sisa karat yang menguning akibat terlalu lama terendam banjir. "Memang tidak spesifik. Tapi, kalau motor bekas terendam banjir pasti kuingnya beda, menyeluruh ke bagian yang mudah berkarat," katanya.
Lanjutkan pemeriksaaan ke tombol sein dan starter. Jika tombol terasa susah ditekan, bisa jadi motor yang Anda ingin beli merupakan motor bekas banjir.
Keempat, cek suara mesin. Apabila mesin motor kasar, harap Anda mencurigai motor yang ingin dibeli. "Ada dua kemungkinan, antara jarang perawatan atau bekas banjir. Yang jelas, mana mau orang beli motor dengan suara kasar," ungkapnya.
Jika motor memakai sistem transmisi otomatis, cek bagian dalam transmisinya. Jika ada bekas karat, maka rumah transmisi pernah terendam air.
Catatan Buat Orang Tua, 4 Bahaya Meninggalkan Anak di Dalam Mobil
Agar tidak dibuat repot anak, ada beberapa orang tua yang terpaksa meninggalkan anaknya di dalam mobil saat mengujungi suatu tempat, meski dianggap sebentar.
