Mengenal Ciri Shockbreaker Aftermarket yang Baik
- Dok: Ohlins
VIVA.co.id – Pilihan shockbreaker aftermarket memang semakin banyak modelnya. Namun, tidak semua shockbreaker aftermarket memiliki fitur yang bermanfaat. Sebab, beberapa produsen pun mencocokan dengan harga jualnya. Seperti apa sih, ciri-ciri shockbreaker yang baik?
Rully Adam Mangapul, general manager Ohlins Indonesia menjelaskan, shockbreaker yang baik mempunyai tiga settingan, yakni preloade, compression dan rebound. Nah, settingan inilah yang dapat dapat menyesuaikan berat badan pengguna, serta medan jalanan yang dilewatinya.
Menurut Rully, untuk urusan handling agar jauh lebih enak, bisa bermain di preload. Anda bisa sesuaikan dulu setingan preload dengan beban dari berat badan. "Apalagi, kalau rebound bisa disetel, jadi saat menikung handling bisa lebih stabil," ujarnya saat dihubungi VIVA.co.id, Minggu 24 Juli 2016.
Sementara itu, untuk preload sendiri bentuknya seperti baut yang menempel pada adjuster. Nah, baut ini dapat diputar secara manual dengan mudah untuk menentukan volume per atau tingkat tinggi rendahnya per.
"Jika settingan per dirasa sudah pas dengan kebutuhan, maka saat shockbreaker bekerja tekanan angin dari suspensi akan lebih stabil tanpa menimbulkan gejala limbung yang berlebihan," jelasnya
Sedangkan untuk compression damping, fungsinya bisa dikatakan mewakili semuanya, karena gejalanya dapat dirasakan saat motor yang Anda tunggangi melakukan pengereman, berakselerasi dan melewati jalan rusak.
"Rebound kurang baik, maka rasa nyaman dari pengendara hilang, karena shockbreaker mudah terpantul, atau lompat-lompatan saat melewati jalan rusak, garis kejut, serta polisi tidur sekali pun," jelasnya. (asp)