Kepala Terbentur Saat Kecelakaan? Segera Periksa ke Dokter
- Pixabay
VIVA.co.id – Meski sudah berusaha untuk mengendarai mobil, atau motor dengan hati-hati, namun kadang tetap saja kita terlibat dalam sebuah kecelakaan. Entah itu disebabkan kondisi jalan yang licin, atau ada pengendara lain yang ugal-ugalan.
Jatuh dari motor adalah hal yang umum terjadi pada pengendara motor. Sayangnya, kadang mereka menganggap itu sebagai hal yang lumrah. Padahal, banyak hal bisa timbul akibat dari tubuh menghantam aspal.
Dilansir dari National Institutes of Health (NIH), Senin 27 Juni 2016, salah satu anggota tubuh yang kerap mengalami benturan saat terlibat kecelakaan adalah kepala. Meski kepala pengendara tidak mengalami luka luar saat jatuh, namun bukan berarti organ tubuh yang ada di dalam tempurung kepala tidak mengalami kerusakan.
Sekedar informasi, kepala manusia berisi otak dan jaringan syaraf yang terendam di dalam cairan. Saat menghantam aspal, beberapa jaringan syaraf (atau bahkan otak) bisa mengalami kerusakan.
Bila benturannya tidak keras, maka kemungkinan kerusakan hanya berupa memar saja. Namun, jika helm pelindung kepala yang digunakan kualitasnya kurang bagus, bisa saja ada syaraf yang luka.
Yang membuat cedera pada kepala berbahaya adalah tidak semua penderita merasakan langsung dampaknya. Ada beberapa luka dalam pada kepala yang langsung membuat orang merasa pusing, namun ada juga yang mulai mengalami gangguan beberapa jam, atau beberapa hari setelah kejadian.
Itu sebabnya, sangat disarankan untuk langsung memeriksakan kepala ke rumah sakit, setelah kepala mengalami benturan.
Hal ini tidak hanya berlaku pada pengendara motor saja, namun juga penumpang mobil yang mengalami kecelakaan dan kepalanya terantuk benda keras. Penumpang mobil dianggap lebih riskan mengalami luka dalam, karena kepala mereka tidak terlindung helm saat kecelakaan terjadi. (asp)