Mitos Sering Ganti Merek Oli Bikin Jebol Mesin, Benarkah?
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Banyak pengguna sepeda motor dan mobil yang masih sering gonta ganti pelumas dengan merek oli yang berbeda-beda. Bahkan, ada mitos yang mengatakan hal tersebut dapat membuat mesin kendaraan cepat rusak. Nah, benarkah mitos tersebut?
Untuk menjawab apakah mitos itu benar atau tidak, berikut ini penjelasan dari teknisi bengkel Expo Motor, Iwan. Ia menjelaskan, oli motor yang sering berganti merek dapat menimbulkan efek pada mesin. Tetapi, efeknya hanya kecil dan tidak parah.
“Kalau ganti merek, biasanya mesin ada yang cocok dengan oli tertentu. Terus diganti, ya paling hanya aus aja mesinnya. Selain itu, tarikannya jadi terasa berkurang. Itu aja paling, tetapi enggak sampai bikin mesin rusak parah banget,” katanya saat ditemui, Jumat 13 Mei 2016
Tetapi, Iwan tetap menyarankan kepada para pengendara untuk tidak sering mengganti-ganti merek oli, karena tiap merek oli memiliki molekul dan kekentalan yang berbeda-beda.
"Gini deh, saran saya jangan sering ganti-ganti merek oli. Karena, tiap oli punya jenis kekentalan yang berbeda-beda. Kalau sering ganti, takutnya, karena beda merek dan spesifikasi akan berpengaruh pada mesin ke depannya," ujarnya.
Sementara itu, ditemui ditempat lain,Aryo, pemilik bengkel Aryo Motor menjelaskan untuk tidak sering mengganti merek oli supaya tidak ribet dan yang paling penting harus cek ke bengkel untuk memastikan kondisi motor.
"Lebih baik jangan sering ganti-ganti merek oli, lagian ribet kalau sering ganti oli, yang penting itu pas ganti oli harus bersih dari oli sebelumnya dan sering ke bengkel untuk cek supaya awet," katanya. (asp)