Ganti Pelek Mobil Bikin Pengemudi Cepat Lelah, Ini Alasannya
- Vossen
VIVA.co.id – Tidak sedikit pemilik mobil yang kurang puas dengan tampilan kendaraannya. Meski pabrikan sudah berusaha menyajikan produk semenarik mungkin, tetapi tidak semua memiliki selera yang sama akan tampilannya.
Salah satu komponen yang kerap diganti, karena dianggap kurang menunjang penampilan mobil adalah pelek. Biasanya, pemilik mengganti dengan ukuran yang lebih besar.
Hal itu dilakukan, agar lingkar roda terlihat serasi dengan dimensi mobil. Hal ini, umumnya dilakukan pada mobil-mobil yang masih memakai pelek ukuran kecil, yakni 13-14 inci.
Namun, Anda harus tahu bahwa ada efek samping dari penggantian pelek ke ukuran yang lebih besar. Dilansir dari Toyota Astra, Senin 9 Mei 2016, efek samping yang dimaksud memengaruhi kondisi fisik pengemudi.
Saat merancang mobil, desainer sudah menghitung pelek apa yang cocok untuk digunakan. Banyak pertimbangan yang diambil, mulai dari efisiensi bahan bakar, performa, kestabilan, hingga efek ke pengemudi.
Jika pelek diganti dengan ukuran yang lebih besar, otomatis putaran setir juga lebih berat. Ini, karena permukaan ban yang menempel pada aspal juga lebih besar, sehingga butuh tenaga ekstra untuk membuatnya berpindah arah.
Setir yang berat akibat ganti pelek akan dirasakan lebih besar pada mobil-mobil yang belum dilengkapi dengan power steering. Sementara itu, pada mobil-mobil yang sudah ada fitur tersebut, meski tidak terasa terlalu berat, namun komponen di dalam power steering menanggung beban lebih berat dari yang seharusnya.
Jadi, disarankan untuk tidak mengganti pelek dengan ukuran yang jauh lebih besar dari standar. Biasanya, pabrikan menyarankan ganti pelek hingga dua tingkat dari ukuran standar, agar komponen lainnya, seperti power steering dan kaki-kaki, tidak cepat rusak. (asp)