Salah Kaprah Soal Busi Iridium
- Bikesindia
VIVA.co.id – Saat servis kendaraan, baik itu mobil maupun motor, salah satu komponen yang wajib diperiksa kondisinya adalah busi. Komponen yang satu ini letaknya tepat berada di blok mesin bagian atas dan memiliki fungsi vital.
Tanpa adanya busi, campuran bensin dan udara tidak akan terbakar (kecuali pada mesin diesel). Fungsi busi memang hanya satu, yaitu memantik percikan listrik yang digunakan untuk pembakaran mesin.
Biasanya, busi harus diganti setelah jangka waktu pemakaian tertentu. Material yang umum digunakan untuk membuat busi adalah tembaga. Tembaga diletakkan di dalam busi, dan berfungsi menyalurkan listrik yang dihasilkan dari koil.
Namun, saat ini banyak beredar busi yang terbuat dari material iridium. Berbeda dengan tembaga, iridium memiliki sifat lebih tahan panas. Alhasil, usia pemakaiannya menjadi jauh lebih lama.
Sayangnya, beberapa penjual busi mengklaim bahwa iridium bisa membuat performa kendaraan menjadi lebih maksimal. Dilansir dari Bikesindia, Senin 21 Maret 2016, hal ini sama sekali tidak benar.
Alasannya, material tembaga adalah yang paling baik dalam hal menghantarkan listrik. Itu sebabnya tembaga masih dipakai sebagai bahan pembuatan kabel dan semua peralatan yang berhubungan dengan listrik.
Sementara iridium secara teori memiliki sifat yang sama seperti tembaga, namun dengan daya tahan yang lebih baik. Jadi, memakai busi iridium tidak akan membuat performa kendaraan bertambah.
Mengenai panas berlebih yang dihasilkan mesin, semua itu tergantung dari jarak renggang ujung busi, bukan tipe material yang digunakan. Itu sebabnya, setiap servis, teknisi perlu memeriksa jarak renggang kepala busi, untuk memastikan kinerjanya tetap maksimal. (ren)