Cara Mudah Bikin Motor Bekas Dijual Laku Tinggi
- VIVA.co.id/Dian Tami
VIVA.co.id – Kinerja mesin serta desain merupakan dua alasan yang kerap dijadikan pertimbangan saat membeli sepeda motor. Namun, tidak sedikit pula yang menjadikan harga jual kembali sebagai patokan.
Hobi berganti kendaraan atau cepat bosan, membuat sebagian konsumen lebih memilih kendaraan yang memiliki nilai jual kembali tetap tinggi. Lalu, apa patokan harga motor bekas agar tetap tinggi?.
Menurut diler jual beli motor bekas Rudy Motor, yang terletak di Jalan Kavling Polri Blok C-716, Jelambar, Jakarta Barat, harga jual kembali kendaraan secara normal akan turun 35 persen dalam dua tahun.
"Biasanya itu 65 persen (harga jual) dalam dua tahun. Turunnnya 35 persen, tapi itu kalau normal. Tergantung lagi sama pemakaian pemilik kendaraan," ungkap pemilik diler motor bekas, Rudy, kepada VIVA.co.id, Kamis 25 Februari 2016.
Rudy menambahkan, nilai jual kembali motor turun drastis, karena pemilik enggan merawat mesin dan memakai suku cadang yang tidak asli.
"Banyak hal, mesin, lalu modifikasi yang dilakukan, keaslian motor, pelek yang digunakan. Akan lebih baik, bila motor masih dalam keadaan normal dan menggunakan suku cadang asli," katanya.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah minat konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Semakin tinggi minat konsumen terhadap suatu produk, semakin tinggi nilai jual kembalinya.
"Pasti. Kalau banyak yang cari tipe itu, harganya lebih tinggi juga. Memang harus lihat merek juga," kata Rudy.