Biasa Pakai Pertamax Beralih ke Pertalite, Bolehkah?
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Sejak Juli lalu, Pertamina mengeluarkan Pertalite, bahan bakar jenis baru dengan kadar oktan 90. Dari sisi kualitas dan kadar oktan, bahan bakar baru ini berada di tengah-tengah antara Premium dan Pertamax.
Menurut Pertamina selaku produsennya, kandungan Pertalite mempunyai spesifikasi yang cukup baik dengan oktan 90, tidak ada kandungan timbal, tidak ada kandungan mangan dan besi, kandungan sulfur hanya 180, berwarna hijau terang dan jernih.
Spesifikasi yang dimiliki Pertalite memungkinkan performa mesin mobil menjadi lebih baik dibandingkan jika menggunakan Premium.
[Baca juga: ]
Namun demikian, tak seluruhnya mobil bisa mengkonsumsi bahan bakar baru ini. Dilansir Astraworld, Pertalite sebaiknya digunakan pada mesin mobil dengan rasio kompresi 9-10:1, yang mensyaratkan penggunaan bahan bakar beroktan 90.
Lantas, bagaimana dengan mobil yang biasanya menggunakan Pertamax tetapi beralih ke Pertalite?
Pertama-tama, cek buku pedoman pemilik kendaraan, apakah mobil Anda dapat menggunakan bahan bakar Pertalite atau tetap harus menggunakan bahan bakar dengan oktan lebih dari 91, seperti Pertamax atau Pertamax Plus.
[Baca juga: ]
Peralihan bahan bakar dari Pertamax ke Pertalite biasanya berdasarkan pertimbangan bahwa Pertalite sudah tidak mengandung timbal dan harganya lebih ekonomis dibandingkan Pertamax. Meskipun sudah tidak mengandung timbal, peralihan bahan bakar ini harus tetap mengacu pada rasio kompresi yang tertera di buku pedoman pemilik kendaraan.
Apabila rasio kompresi lebih besar dari 10:1, disarankan untuk tetap menggunakan bahan bakar beroktan lebih dari 91. Tujuannya untuk mendapatkan tenaga mesin yang optimal dan lebih efesien dalam menggunakan bahan bakar.
[Baca juga: ]
Sah-sah saja jika sesekali mengganti jenis bahan bakar yang digunakan kendaraan Anda, namun pertimbangkan juga efeknya pada kendaraan. Tarikan mesin lebih lambat, bahan bakar lebih boros, dan nglitik pada mesin adalah beberapa efek yang mungkin terjadi jika mengganti bahan bakar ke oktan yang lebih rendah.
Apabila gejala mesin nglitik dialami mobil Anda, sebaiknya jangan teruskan menggunakan bahan bakar beroktan lebih rendah.
Mesin nglitik yang dibiarkan terlalu lama dapat menimbulkan kerusakan pada mesin. Segeralah kembali menggunakan bahan bakar beroktan lebih tinggi, yang disarankan untuk mesin mobil Anda.