'Monoshock' dan 'Dual Shock', Mana Lebih Unggul?
- iStock
VIVA.co.id - Suspensi merupakan salah satu komponen penting pada kendaraan, baik roda dua maupun empat. Tanpa adanya komponen ini, dipastikan pengendara dan penumpang tidak akan merasa nyaman selama perjalanan.
Suspensi, yang terdiri dari per dan peredam kejut, juga berperan penting untuk membantu kestabilan kendaraan, terutama saat menikung dan melewati jalur yang tidak rata. Biasanya, suspensi dipasang pada setiap roda, baik depan maupun belakang.
Namun pada sepeda motor, suspensi yang digunakan pada setiap roda umumnya berjumlah dua buah (dual shock). Hal ini dilakukan agar tumpuan roda bisa imbang antara sisi kiri dan kanan.
Dilansir dari Bikesindia, Kamis, 3 September 2015, alasan lain mengapa produsen motor melengkapi roda dengan dua suspensi adalah agar kondisi aspal yang buruk dapat diredam dengan maksimal.
Karena jumlahnya dua buah, maka beban yang ditanggung dibagi antara suspensi kiri dan kanan, sehingga kerja masing-masing suspensi tidak terlalu berat. Selain itu, motor dengan dua suspensi juga ideal digunakan untuk membawa beban yang berat.
Dalam perkembangannya, penggunaan dua suspensi mulai tergeser dengan kehadiran monoshock atau satu suspensi saja. Biasanya monoshock diletakkan di roda belakang, dengan posisi di tengah.
Keunggulan monoshock adalah mampu meredam guncangan dengan lebih stabil, karena hanya satu per dan peredam kejut saja yang bekerja. Itu sebabnya motor-motor jenis sport banyak yang menggunakan tipe suspensi seperti ini.
Selain itu, karena ukurannya yang tidak banyak memakan tempat, monoshock juga cocok dipasang pada motor jenis skuter matik. Sayangnya, suspensi ini kurang bisa meredam guncangan dengan baik ketika harus melintasi medan berat.