Modifikasi Mobil Tak Boleh Asal-asalan, Waspada Bahaya Ini

Ilustrasi modifikasi mobil
Sumber :
  • Autoindustriya

Jakarta, VIVA – Modifikasi mobil menjadi salah satu hobi yang sangat populer di kalangan pencinta otomotif. Bagi kebanyakan dari mereka, mobil bukan hanya sekadar alat penunjang mobilitas, tetapi juga sebuah karya seni yang dapat terus dikembangkan dan disesuaikan dengan selera pribadi.

Harta Berjalan Gofar Hilman yang Putus dengan Cupi Cupita, Kurang Tajir Apa Coba!

Adapun, modifikasi memungkinkan pemilik mobil untuk mengekspresikan diri dan menciptakan identitas unik pada kendaraan kesayangannya.

Mulai dari perubahan eksterior seperti pemakaian velg, body kit, hingga modifikasi mesin untuk meningkatkan performa.

Deretan Mobil Modifikasi Mitsubishi yang Siap Dipamerkan Pekan Ini

Jika dilakukan dengan benar, modifikasi akan memberikan hasil yang baik. Setiap komponen kendaraan atau modifikasi idealnya berkontribusi untuk meningkatkan performa atau tampilan mobil.

Dilansir VIVA dari laman Autoindustriya pada Selasa, 14 Januari 2025, ada beberapa jenis modifikasi yang justru bisa merugikan, bahkan membahayakan bagi kendaraan.

Toyota Hadirkan 3 Mobil Modifikasi di IMX 2024, Salah Satunya Hilux Rangga

Mobil modifikasi

Photo :
  • VIVA/Yunisa Herawati

1. Membuang Knalpot Belakang

Modifikasi knalpot model ini kerap dilakukan oleh calon pembalap. Dimana knalpot dipotong setelah header collector dan hanya menyisakan resonator.

Modifikasi ini menghasilkan suara knalpot yang sangat keras, tetapi tidak menambah performa pada mesin standar.

Pada mesin dengan konfigurasi stok atau hanya dilengkapi beberapa aksesori, membuang knalpot belakang justru bisa mengurangi tenaga pada putaran mesin rendah hingga menengah.

Lebih baik pilih sistem knalpot yang dirancang dengan baik untuk meningkatkan performa sekaligus menghasilkan suara knalpot yang sesuai.

2. Memotong Per mobil (coil spring)

Menurunkan mobil bisa meningkatkan tampilan dan handling. Namun, dengan cara yang salah seperti memotong per (coil spring) mobil menggunakan alat potong atau bahkan obor oxy-acetylene, bisa merusak pegas.

Modifikasi ini membuat tingkat kekerasan pegas tidak seimbang. Akibatnya, suspensi bekerja lebih keras, komponen lain lebih cepat aus, dan damper berisiko rusak.

Untuk menurunkan mobil dengan aman, gunakan pegas lowering yang dirancang khusus, lengkap dengan damper pendek yang sesuai.

3. Chip Tuning instan

Chip tuning murah yang dijanjikan dapat meningkatkan tenaga dan efisiensi bahan bakar hanya dengan mencolokkan perangkat ke OBD mobil sering kali terlalu bagus untuk jadi kenyataan.

Setiap mesin memiliki karakteristik yang berbeda. Menggunakan chip tuning universal tanpa data yang akurat dapat merusak ECU, sensor, atau komponen lainnya.

Solusi yang lebih baik adalah melakukan remap atau reflash ECU oleh tuner terpercaya yang menggunakan data dari dinamometer untuk hasil yang akurat dan aman.

4. Pakai body kit murahan

Body kit custom buatan pinggir jalan sering menggunakan fiberglass dan filler (masilya) dalam jumlah besar. Ini menghasilkan fender lebar dengan bentuk yang tidak proporsional, menambah bobot, dan meningkatkan hambatan angin.

Selain membuat mobil tampak canggung, body kit seperti ini sering kali tidak diuji di terowongan angin, sehingga tidak memberikan manfaat aerodinamis.

Sebaiknya gunakan body kit dari produsen terpercaya untuk mendapatkan tampilan dan performa yang lebih baik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya