Walau Murah, Ini Risiko Beli Mobil Bekas Kena Banjir

Banjir melanda Sulsel mengakibatkan sejumlah kendaraan dan rumah terendam.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Supriadi Maud (Sulawesi Selatan)

Jakarta, VIVA –  Beli mobil bekas menjadi salah satu solusi hemat untuk memiliki kendaraan, namun ada beberapa hal penting yang perlu diwaspadai saat membelinya. Salah satunya mobil yang bekas terkena banjir, karena memiliki risiko cukup besar.

Terkadang, penjual tidak memberitahu bahwa mobil tersebut pernah terendam banjir dan harga jualnya pun murah. Pembeli pun bisa kesulitan untuk mendeteksi mobilnya.

Agar tidak salah pilih, penting memahami risiko dan cara mengenali mobil second banjir sejak awal. Sebab jika tidak teliti, Anda bisa menghadapi kerugian besar di kemudian hari karena biaya perbaikan yang mahal.

Berikut risiko membeli mobil bekas yang pernah terkena banjir, seperti dilansir dari situs resmi Suzuki, Senin 23 Desember 2024.

1. Kerusakan pada Mesin
Air yang masuk ke ruang mesin dapat merusak komponen penting, seperti sistem pembakaran dan transmisi. Mesin yang terendam biasanya mengalami water hammer, yaitu kerusakan akibat tekanan air di dalam silinder. Akibatnya, mesin menjadi tidak berfungsi optimal dan membutuhkan perbaikan besar yang memakan biaya tinggi.

2. Rusak Sensor dan Sistem Kelistrikan
Air banjir sering kali menyebabkan korsleting pada sensor dan sistem kelistrikan mobil. Komponen seperti ECU (Engine Control Unit) dan kabel kelistrikan sangat rentan terhadap kerusakan akibat air. 

Kerusakan ini tidak hanya memengaruhi kinerja mesin, tetapi juga sistem pendukung lainnya, seperti lampu, wiper, hingga AC. Perbaikannya membutuhkan penggantian komponen yang harganya cukup mahal.

3. Korosi 
Bagian bawah mobil, seperti rangka dan sistem suspensi, menjadi area paling rentan terkena dampak ini. Jika dibiarkan, korosi dapat melemahkan struktur mobil dan membahayakan keselamatan pengemudi. Oleh karena itu, pemeriksaan menyeluruh penting dilakukan untuk menghindari risiko ini.

Banjir Bandang Terjang 6 Desa di Sumbawa NTB, Ribuan Rumah Terendam-Pertanian Rusak

Banjir di Kemang, Puluhan Mobil Terendam

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

4. Masalah Sistem Rem
Air yang menggenangi rem dapat menyebabkan kelembapan berlebih, yang pada akhirnya memengaruhi performa pengereman.  Dalam beberapa kasus, komponen seperti kampas rem dan cakram bisa mengalami karat atau kerusakan permanen. 

Liburan Natal dan Tahun Baru Pakai Mobil Pribadi Wajib Tahu 7 Hal Ini

5. Biaya Perbaikan yang Tinggi
Mobil bekas yang terkena banjir sering kali memerlukan perbaikan besar yang memakan biaya tinggi. Masalah seperti penggantian mesin, perbaikan kelistrikan, hingga penghilangan karat membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. 

Selain itu, risiko kerusakan yang terus muncul setelah perbaikan membuat pembeli harus mengeluarkan uang lebih banyak dalam jangka panjang. Membeli mobil semacam ini justru bisa merugikan daripada menguntungkan.

840 Dus Mi Instan dan 1.080 Selimut Diberikan ke Korban Banjir di Sukabumi

6. Kebocoran Oli
Air yang masuk ke dalam mesin dapat menyebabkan seal kehilangan elastisitasnya, sehingga oli merembes keluar.  Kebocoran ini berbahaya karena dapat merusak komponen internal mesin jika tidak segera ditangani. Selain itu, oli yang tercampur air juga dapat menurunkan performa mesin secara signifikan.

Arus lalu lintas kendaraanmenuju Puncak Bogor. (Ilustrasi)

Hindari Macet Nataru, Ini Berbagai Jalur Alternatif ke Puncak Bogor yang Bisa Dipilih

Pada libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru, kawasan Puncak Bogor selalu menjadi pilihan yang dituju. Ada beberapa jalur alternatif agar tak kena macet.

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024