Cara Konvoi yang Benar Biar Gak Tabrakan Seperti Fortuner dan Pajero Sport InI
- Screenshot Instagram
VIVA – Melalui postingan Instagram @garasi.quarter, terlihat rombongan mobil diesel seperti Mitsubishi Pajero Sport, Toyota Fortuner, dan Kijang Innova Reborn jalan beriringan, alias konvoi di salah satu Jalan Tol.
Beberapa kali pengguna Pajero Sport dan Fortuner dalam tayangan itu menggeber mobilnya hingga mengeluarkan asap hitam dari knalpot, mungkin hal itu dilakukan untuk menunjukkan hadirnya cumi-cumi darat.
Sayangnya ketika salah satu rombongan berjalan di lajur kanan Jalan Tol, pengguna Fortuner berwarna putih diduga hilang konsentrasi, hingga tidak sadar Pajero Sport hitam di depannya melakukan pengereman.
Alhasil Fortuner yang sudah dimodifikasi itu menabrak bagian belakang Pajero Sport yang juga teman mereka sendiri. Terlihat bagian bumpernya penyok, dan kap mesinnya terangkat ke atas karena insiden tersebut. Lalu gimana cara konvoi yang benar?
Melansir website PT Toyota Astra Motor, ada 10 hal yang perlu diperhatikan saat melakukan konvoi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, namun 5 diantaranya tergolong sangat penting selama perjalanan.
Pertama sebelum jalan briefing terlebih dahulu, seperti rute, kecepatan, dan kewajiban mematuhi aturan lalu lintas, termasuk membicarakan jika ada kondisi darurat, dan cara mengatasinya.
Kedua membagi rombongan menjadi kelompok kecil yang terdiri dari 3-5 mobil. Pengelompokan ini dilakukan agar peserta tidak terlalu panjang dan mengular sehingga mengganggu lalu lintas.
“Kamu juga lebih mudah mengatur irama perjalanan rombongan di jalan. Tentukan mobil paling depan sebagai leader yang mengatur pergerakan peserta touring dalam setiap grup,” tulis keterangannya.
Ketiga jaga kecepatan jika berjalan di dalam kota atau antar kota sekitar 40-60 km per jam, dan bisa meningkat saat di jalan tol sekitar 60-80 km per jam. Sesuaikan kecepatan peserta berdasarkan aturan, dan kondisi lalu lintasnya, misalnya saat melewati pasar, sekolah, atau rumah sakit bisa mengurangi kecepatan.
Keempat jaga jark aman dengan kendaraan di depan, dan gunakan pola zig-zag dalam satu lajur ketika konvoi. Sehingga dapat memantau kondisi di depan lebih baik, dan memberikan ruang manuver untuk menghindar.
Jangan paksakan melanggar lalu lintas seperti menerobos lampu merah hanya karena tidak mau ketinggalan rombongan. Hindari menguasai lajur jalan agar kendaraan lain tetap melaju dengan aman, dan nyaman.
Kelima manfaatkan alat komunikasi seperti walkie talki untuk berkomunikasi antar sesame anggota konvoi. Setidaknya pemimpin rombongan, dan peserta paling belakang dibekali alat untuk menjaga keutuhan peserta konvoi.
Selebihnya tidak boleh menggunakan lampu hazard kecuali dalam kondisi darurat dan berhenti, lalu mehahan emosi, manajemen perjalanan, hingga memberikan jalan untuk kendaraan perioritas seperti ambulans, pemadam kebakaran.