Mau Beli Spare Part Copotan? Pahami Tips Aman Ini
- Arianti Widya
Bogor, VIVA – Di berbagai wilayah Indonesia, sentral penjual spare part copotan masih mudah ditemukan. Dengan harga yang murah, tak sedikit masyarakat lebih memilih untuk membeli komponen secara terpisah ini.
Umumnya, spare part mobil copotan ini didapatkan dari kendaraan yang usai mengalami kecelakaan parah atau mobil-mobil tua yang sudah tidak bisa digunakan kembali.
Bisa juga, para pemilik kendaraan yang tidak memiliki biaya lebih untuk memperbaiki mobilnya yang sudah rusak tersebut.
Kendati punya banderol terjangkau, para konsumen perlu memerhatikan secara detail komponen yang hendak dibeli.
Jali sebagai pelaku bisnis bangkai mobil di Parung, Bogor mengungkapkan para pelanggan yang ingin membeli komponen copotan ini bisa melakukan pemeriksaan lebih mendalam.
"Biasanya, konsumen yang kesini tuh pasti mereka memang lihat-lihat dulu atau melakukan pengecekkan dulu terhadap komponennya," ujarnya saat ditemui VIVA di Parung, Bogor.
Ia pun mencontohkan, misal konsumen ingin membeli mesin kendaraan, biasanya mereka juga datang bersama montir untuk memeriksanya.
"Biasanya kan yang konsumen sini itu para pemilik bengkel-bengkel, nah misal mereka mau beli mesin kendaraan, itu pasti datangnya sama montir. Untuk pengecekkan," jelas Jali.
Kemudian, konsumen perlu teliti terhadap komponen yang dibutuhkan. Pastikan tidak ada baret atau retakan lainnya.
"Misal lagi, kalau orang mau beli spion, lampu depan atau belakang mobil, nah itu tuh di cek lagi ada baret nggak, ada retakan nggak," katanya.
Ia menambahkan, "Kita sendiri juga sebenarnya punya alat kalau misal mau memeriksa kondisi lampu (mobil) masih nyala atau enggak. Di sini kita bisa bantu,"
Lebih lanjut, Jali menyampaikan bahwa komponen copotan dari mobil bekas tabrakan atau mobil yang sudah terbengkalai lama, tidak memiliki perbedaan.
"Sebenarnya nggak ada yang beda sih. Kita di sini kan juga jual spare part yang sekiranya masih bagus, masih bisa digunakan. Kalau misal sudah rusak parah, ya kita gak taruh," tutup Jali.